Selasa 01 Oct 2019 16:40 WIB

Warga Lintas Etnis di Cimahi Serukan Lawan Hoaks

Itu dilakukan sebagai bentuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Hoaks (ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Hoaks (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Warga lintas etnis yang berada di Kota Cimahi menyerukan agar masyarakat selalu menjaga keharmonisan dan melawan isu hoaks serta tidak terpengaruh. Hal itu dilakukan sebagai bentuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK), Kota Cimahi, Krissono mengajak masyarakat untuk menjaga keharmonisan antar sesama, kerukunan serta keutuhan lintas etnis. Terlebih katanya di Kota Cimahi terdapat kurang lebih 27 etnis bahkan lebih. "Kita minta masyarakat bekerja bersama mendukung kesatuan dan persatuan," ujarnya, Senin (30/9).

Baca Juga

Menurutnya, etnis yang berada di Kota Cimahi di antaranya Sunda, Jawa, Bali, Maluku, NTT, Papua, Lombok, Nias, Minang, Sumbawa, Madura dan Aceh. Ia mengatakan, jumlah etnis di Kota Cimahi yang banyak dan berada di tiga kecamatan ini memperlihatkan miniatur Indonesia. Sehingga hubungan lintas etnis harus dijaga dan saat ini berjalan dengan harmonis.

Dia mengajak masyarakat waspada dengan ancaman informasi hoaks yang bisa merusak keharmonisan di Kota Cimahi. "Cimahi baik-baik saja, harus kita jaga," katanya.

Krissono menambahkan, pihaknya sengaja melaksanakan silaturahmi antar etnis untuk menjaga hubungan antar etnis agar tetap harmoni. "Kuncinya silaturahmi. Saling mengenal, saling menghargai," katanya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Setda Kota Cimahi, Mardi Santoso mengatakan, kegiatan silaturahmi dan komunikasi antar etnis menjadi upaya FPK Kota Cimahi untuk menjaga ketenteraman yang sudah terjaga.

"Kita lihat kejadian di beberapa daerah (konflik etnis). Jangan sampai terjadi di Cimahi. Mudah-mudahan dengan silaturahmi dengan kebersamaan semua etnis yang ada lebih baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement