Selasa 01 Oct 2019 15:08 WIB

Kereta Cepat Jakarta Bandung Masuk Tahap Jalur Layang

Kereta Cepat Jakarta Bandung ditargetkan beroperasi pada 2021.

Rep: Adam Maulana Sarja/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah petugas mengamati replika Kereta Cepat di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas mengamati replika Kereta Cepat di Casting Yard 1 KM 26 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan sesuai target. Proyek kini telah memasuki tahap pembangunan jalur layang (elevated).

"Ini merupakan pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kereta cepat pertama pada 2021. Saya terus mendukung dan mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan," kata Rini, Senin (30/9).

Baca Juga

Ia menjelaskan, setelah kereta cepat beroperasi, perjalanan sepanjang lebih dari 140 kilometer (Jakarta- Bandung) akan dapat dinikmati dengan waktu tempuh kurang dari 60 menit.

Adapun keempat stasiun yang akan dilalui kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.

"Dari total 142,3 km trase Kereta Cepat, jarak Halim hingga Tegalluar akan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 36 menit untuk pejalanan langsung atau sekitar 46 menit untuk perjalanan tidak langsung," ujarnya.

Rini menambahkan, dengan kecepatan dan efisiensi waktu, kereta cepat memiliki teknologi modern, dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik. Sehingga mampu memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para penumpang.

Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, kereta cepat Jakarta Bandung tersebut, solusi masyarakat dalam bertransportasi antarkota, dengan kecepatan dari segi waktu. Sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman.

Selain itu, Chandra menyebut, pihaknya telah mempersiapkan sistem operasioanl dan perawatan kereta cepat. Termasuk manajemen sumber daya manusia, pengembangan TOD dan bisnis non-kereta.

"Sebagai pionir dalam dunia perkeretaapian modern, PT KCIC dan MRT Jakarta bersepakat untuk melakukan transfer knowledge terkait dengan sistem operasional dan pemeliharaan sarana yang mencakup pengembangan kompetensi sumber daya manusia, inovasi hingga strategi pengembangan TOD dan bisnis non kereta lainnya," kata Chandra.

Selain itu, Chandra berpandangan, kerja sama tersebut akan melahirkan sinergi yang baik serta menjadi simbol komitmen perusahaan transportasi massal perkeretaapian tanah air. "Dalam upaya mewujudkan sistem transportasi massal yang terintegrasi untuk mendukung kemudahan mobilisasi masyarakat perkotaan khususnya Jakarta - Bandung di masa depan," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement