Selasa 01 Oct 2019 12:35 WIB

Mila dengan Dua Anaknya penyandang Thalasemia

JKN-KIS menjadi angin segar dalam perjuangan Mila dan buah hatinya.

 Mila dengan Dua Anaknya penyandang Thalasemia
Mila dengan Dua Anaknya penyandang Thalasemia

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Mila Karmila (46) adalah seorang ibu yang kuat. Beliau memiliki 2 (dua) orang anak, Yomitha Desiyana (23) dan Feby Wicaksono (16). Dua orang anaknya tersebut adalah penyandang Thalasemia. Anak pertama, Yomitha, adalah penyandang Thalasemia Minor, sedangkan Feby masuk dalam kategori Thalasemia Mayor. ''Feby sudah terdeteksi thalasemia sejak usianya 7 bulan. Saat itu, kadar hemoglobinnya sudah 3,8 g/dL. Sejak saat itu juga Feby membutuhkan perawatan intensif dan biaya yang tak sedikit. Saya tidak menyangka bahwa saya dan suami adalah pembawa sifat thalasemia,'' kata Mila dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (1/10).

Thalasemia merupakan penyakit bawaan yang diturunkan dari salah satu orangtua ke anaknya sejak masih dalam kandungan. Jika pasangan suami istri adalah pembawa gen thalasemia, maka kemungkinan anaknya akan menderita thalasemia sebesar 25 persen, pembawa gen thalasemia 50 persen dan lahir dalam kondisi normal 25 persen. Mila pun lantas menceritakan kondisi kedua anaknya saat ini. Kondisi Yomitha karena thalasemia minor, dia dapat menjalani aktivitas normal. Sedangkan Feby, harus rutin menjalani transfusi darah hingga saat ini.

''Yomitha kondisinya sangat baik, saat ini sudah bekerja. Sedangkan Feby, sekarang harus menjalani tranfusi darah 2 kali sebulan. Sejak awal kami sekeluarga komitmen untuk kesembuhannya. Segala usaha kami lakukan, untuk biaya berapapun akan kami upayakan,'' ungkap Mila. Beruntung, akhir tahun 2013 ia bersama dengan komunitas Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Jawa Barat menjadi percontohan untuk pendaftaran program JKN-KIS di awal tahun 2014 di Jakarta Selatan. Hal ini menjadi angin segar bagi Mila dan rekan-rekan seperjuangannya, mengingat pengobatan thalasemia dapat dijamin JKN-KIS.

''Setelah ada JKN-KIS, entah bagaimana caranya untuk menggambarkan kelegaan saya dan keluarga. Kalau menggunakan biaya pribadi, biasanya sebulan mencapai 17 jutaan. Setelah ada JKN-KIS, semuanya pengobatan anak saya dapat ditanggung. Tidak terasa sudah lebih 5 tahun pengobatan Feby berjalan lancar. Semua tidak lepas dari sumbangsih peserta lain yang sehat dan rutin membayar iuran. Iuran mereka sangat bermanfaat dan membantu kami yang membutuhkan,'' tegasnya. Mila juga menghimbau baik wanita maupun pria untuk melakukan skrining kesehatan pranikah. Tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik, bahkan seseorang yang tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier) penyakit. Menurutnya, menghindari lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan setelah menikah. ril

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement