Selasa 01 Oct 2019 11:46 WIB

Rita Tenang Hadapi Cobaan Bersama JKN-KIS

Suami Rita jalani operasi pemasangan ring jantung.

Rita Tenang Hadapi Cobaan bersama JKN-KIS
Rita Tenang Hadapi Cobaan bersama JKN-KIS

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pada pertengahan bulan Mei 2019, Rita Nurlaelawati (39) dan keluarganya pernah mendapatkan cobaan yang cukup berat. Saat itu, Ali Nurdin (47) yang merupakan suami Rita, harus menjalani operasi pemasangan ring jantung di salah satu Cathlab rumah sakit di Kota Bandung. ''Sebenarnya suami saya sudah ada riwayat jantung sejak 2015, namun sejauh ini perawatannya hanya minum obat. Keluhan yang dirasakan paling sesak pernafasan. Namun siapa sangka, namanya sakit dapat datang kapan saja. Apalagi sakit jantung, bisa datang serangan mendadak,'' ujar Rita dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (1/10).

Penyakit jantung merupakan penyakit yang tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga menguras biaya. Hingga beberapa studi pun mengatakan bahwa “penyakit jantung adalah penyakit yang mahal”. Terlebih untuk pemasangan ring jantung atau stent, yang biasanya ditempuh untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah di jantung pasien. ''Kami sudah sering mendengar kalau operasi jantung ditanggung BPJS Kesehatan. Walaupun kami sudah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, kami tetap berharap tidak pernah sakit sampai harus memanfaatkannya. Namun saat kondisi suami saya harus di operasi, menjadi bukti nyata dan merasakan langsung bahwa JKN-KIS sangat bermanfaat, bahkan menjadi penyelamat,'' ungkap Rita.

Rita dan keluarga adalah peserta dari segemen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dengan hak Kelas III (tiga). Menurutnya, tinggi atau rendah hak kelas yang ia dan keluarga pilih tak menjadi persoalan. Terpenting, ia dan keluarga selalu membayar iuran rutin setiap bulan. ''Alhamdulillah, operasi jantung suami saya berjalan lancar. Buat kami, kelas rawat tidak manjadi persoalan. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, pelayanan yang kami terima sangat baik walau kami hanya peserta kelas tiga. Kami tidak mengeluarkan biaya, padahal alat dan fasilitasnya canggih,'' paparnya.

Rita menghaturkan banyak ucapan terima kasih dengan adanya program JKN-KIS di tengah masyarakat Indonesia. Menurutnya, biaya pengobatan suaminya memang terbilang tidak murah. Akan tetapi, dengan bantuan dari semua peserta JKN-KIS yang sehat dan rutin membayar iuran, cobaan yang ia hadapi pun terasa ringan. ril

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement