Senin 30 Sep 2019 15:16 WIB

Warga Jatim Korban Insiden Wamena Diantar Pulang

Ada 38 warga Jatim yang dipulangkan dari Wamena.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Prajurit TNI melakukan patroli keamanan di Wamena, Papua, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI melakukan patroli keamanan di Wamena, Papua, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga Jawa Timur yang menjadi korban insiden di Wamena, Papua, dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Warga Jatim tersebut sebelumnya dipulangkan dari Wamena menuju Semarang, menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, sebelum akhirnya dijemput ke Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, total ada 38 warga Jawa Timur yang dipulangkan dari Wamena tersebut. Adapun rinciannya 32 orang berasal dari Sampang, Madura, empat orang dari Mojokerto, dan dua orang asal Lumajang.

Baca Juga

"Sebelumnya di media sosial beredar permintaan sejumlah warga asal Jawa Timur yang ingin dipulangkan. Kami koordinasi baik yang sedang di Wamena, Sentani, dan Jayapura serta yang telah dalam perjalanan kembali ke Jawa Timur," kata Khofifah di Surabaya, Senin (30/9).

Khofifah mengatakan, sesaat setelah kedatangan warga Jatim yang berdomisili di Wamena tersebut, Pemprov Jatim segera melakukan pendataaan dan berkoordinasi dengan Pemkab daerah tujuan. Seluruh warga Jatim yang kembali dari Wamena pun diberikan bantuan berupa uang tanggap darurat dan sembako.

"Kami mengupayakan yang terbaik untuk seluruh warga Jatim yang berada di perantauan sana," ujarnya.

Terkait masih adanya warga Jatim yang berada di Wamena, Khofifah menjelaskan, Pemprov Jawa Timur telah  berkoordinasi dengan perwakilan masyarakat Jatim di Wamena. Pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI AU dan mengupayakan Hercules guna mengangkut seluruh pengungsi asal Jawa Timur bisa dipulangkan.

"Pemprov Jatim akan buka posko di Jayapura untuk memudahkan koordinasi," kata Khofifah.

Khofifah meminta kepada warga asal Jatim untuk tidak terprovokasi atau termakan hasutan yang dapat menimbulkan kekhawatiran, ketakutan dan atau memunculkan konflik baru. Ia menegaskan, seluruh anak bangsa harus mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya juga terinfo ada warga Jatim yang di evakuasi  di Mimika. Ini akan kita koordinasikan. Saya berharap situasi di Wamena bisa segera kembali normal sehingga aktivitas pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian berjalan lancar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement