Senin 30 Sep 2019 12:43 WIB

Pedagang Minta Gejayan Memanggil Tetap Damai

Pedagang mengaku tak takut ada unjuk rasa Gejayan Memanggil.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
 Mahasiswa dari berbagai kampus turun menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019).
Foto: Republika/Wihdan
Mahasiswa dari berbagai kampus turun menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aksi Gejayan Memanggil kembali digelar di Pertigaan Colombo, Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (30/9). Sebelum aksi dimulai, pedagang-pedagang kaki lima sekitaran lokasi mengungkapkan harapan tersendiri kepada massa aksi.

Sebagian besar PKL-PKL sekitar Pertigaan Colombo mengaku tidak takut atas rencana aksi unjuk rasa. Bahkan, hampir semua toko-toko yang ada di sekitaran Jalan Gejayan tetap membuka dagangannya dan berjualan seperti biasa.

Baca Juga

Salah satunya Husein, yang ditemui beberapa saat sebelum massa tiba. Penjual jasa reparasi tas dan koper yang ada di Pertigaan Colombo itu mengatakan, tetap akan menjajakan dagangannya seperti biasa. 

"Tetap buka, nanti kalau demonya mau-mau ricuh baru tutup," kata Husein, Senin (30/9).

Ia sendiri tidak melarang siapa saja melakukan aksi unjuk rasa, termasuk Gejayan Memanggil. Tapi, Husein berharap, aksi-aksi itu tetap dilaksanakan secara damai dan tidak berakhir ricuh, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pedagang.

"Demo boleh aja, asal jangan ricuh," ujar Husein.

Senada, PKL lain, Yayan, mengaku tidak melarang siapa saja melaksanakan demonstrasi. Bahkan, justru karena ada demo, penjual rokok dan minuman-minuman dingin itu beralih dari lokasi berjualan di sekolah-sekolah ke Pertigaan Colombo.

"Tapi ya maunya damai-damai saja, biar sama-sama enak," kata Yayan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement