Senin 30 Sep 2019 02:45 WIB

Kisruh Wamena, Ketua PGI Minta Semua Pihak Menahan Diri

Kisruh Wamena bisa memicu disintegrasi bangsa.

Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Albertus Patty meminta agar masyarakat Indonesia tidak cepat menelan isu yang beredar terkait situasi di Wamena,Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Apalagi tanpa disertai fakta karena bisa memanaskan situasi.

"Jangan terlalu cepat termakan isu yang makin memanaskan situasi lalu tanpa fakta yang jelas menuding siapa pun. Bila terpancing, kita sedang menjalankan skenario aktor intelektual yang menghancurkan diri kita sendiri," katanya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Ahad (30/9).

Baca Juga

Menurut dia, semua pihak harus menahan diri, menghindari sikap emosional dan berusaha tetap tenang agar tidak mengambil langkah yang berpotensi menghancurkan. Ia juga meminta pemerintah, terutama aparat serta masyarakat harus tetap berpikir rasional dan bijak.

Dia menyampaikan keprihatinan akan tragedi di Wamena yang menelan puluhan korban jiwa dan membuat banyak orang harus mengungsi ke daerah yang lebih aman.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa kerusuhan seperti itu berbahaya karena reaksi panas dari daerah-daerah lain sehingga berpotensi memicu disintegrasi bangsa. Yang jelas, kata dia, sepertinya ada tiga hal dalam kerusuhan Wamena yaitu upaya adu domba antarmasyarakat lokal dan pendatang yang selama ini hidup rukun.

Kedua, kerusuhan itu ditujukan untuk merusak integrasi dan keharmonisan bangsa di mana respons emosional yang berbahaya tidak akan menyelesaikan masalah.

Yang terakhir, menurut dia, berbagai peristiwa belakangan, termasuk kerusuhan di Wamena, ditujukan untuk menghancurkan nama baik pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Sementara itu, kita berdoa dan berharap pemerintah bisa segera mengendalikan situasi di Wamena dan menangkap aktor intelektual utama yang menciptakan kerusuhan di sana," demikian Albertus Patty.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement