Ahad 29 Sep 2019 16:58 WIB

PBNU Imbau Masyarakat di Papua Rajut Persaudaraan

Masyarakat diimbau tak memprovokasi ketika menyampaikan pendapat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Warga antre menaiki pesawat milik TNI di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Sabtu (28/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengimbau kepada masyarakat yang ada di Papua untuk merajut persaudaraan pasca kerusuhan yang menyebabkan puluhan masyarakat meninggal  dunia di Wamena, Papua pada 23 September 2019 lalu.

“Kami ikut mengimbau agar masyarakat di sana cepat-cepat merajut persaudaraan antara mereka sendiri ditempat itu sendiri, di Papua itu sendiri. Karena, sesungguhnya kejadian itu kerugiannya juga pada orang Papua itu sendiri,” ujar Kiai Marsudi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (29/9).

Baca Juga

Selain itu, Kiai Marsudi juga mengimbau kepada masyarakat di sana, khususnya warga NU, agar tidak ikut melakukan provokasi. Terutama, ia mengatakan, dalam menyampaikan pendapat di muka umum sehingga situasi di sana cepat kondusif.

“Yang ada di Papua mudah-mudahan mereka kalau ada kekerasan yang sampai meninggal gitu cepat-cepat colling down dulu,” ucapnya.

Ketua Bidang Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini mengatakan, semua masyarakat yang tinggal di Papua sebenarnya baik-baik. Karena itu, dia berharap masyarakat di sana bisa menjaga dirinya masing-masing sehingga tidak menjalar ke isu konflik keagamaan ataupun kesukuan.

“Jangan sampai ini bertambah panjang lagi. Karena nanti kalau lebih panjang akhirnya sulit nyetop karena semua merasa ada sesuatu yang salah atau dendam. Untuk itu tetap menjaga kewaspadaan ini, siapa saja, dari pihak aparat pun demikian,” kata Kiai Marsudi.  

Kerusuhan di Wamena yang terjadi pada 23 September 2019 lalu telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, ribuan orang juga terpaksa mengungsi akibat adanya kerusuhan tersebut.

“Untuk itu diharapkan kepada semua pihak jangan sampai ada kekacauan yang tidak membuat masyarakat itu menjadi lebih tenang, lebih baik, lebih kondusif," jelas Kiai Marsudi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement