REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kodim 0619 Purwakarta, melansir, desa yang ada di Kabupaten Purwakarta, sudah tidak ada lagi yang terisolasi. Pasalnya, sampai saat ini semua desa sudah memiliki jalan antar penghubung. Meskipun, berdasarkan pengamatan TNI, ada sedikitnya 10 titik jalan yang kondisinya cukup memrihatinkan dan perlu sentuhan perbaikan.
Pasiter Kodim 0619 Purwakarta Kapten Arm Amarudin, mengatakan, kalau yang terisolasi sudah tidak ada. Wilayah yang terakhir terisolasi atau sebelumnya tidak memiliki jalan penghubung, yakni di Kecamatan Sukasari. Namun itu dulu. Kini, Sukasari juga sudah memiliki jalan penghubung antar desa antar kecamatan, bahkan antar kabupaten.
"Kalau yang rusak dan perlu segera diatasi, berdasarkan pengamatan kami ada 10 titik. Salah satunya, di Kecamatan Bojong, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat," ujar Amarudin, kepada Republika.co.id, Ahad (29/9).
Mengenai pembangunan jalan di Kabupaten Purwakarta, jajarannya turut andil ikut mengawasi. Karena, ada kerja sama antara TNI dengan pemkab setempat. Salah satu kerja samanya, melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Tahun ini, TMMD yang ke 106. Kodim Purwakarta, diberi amanat untuk membangun jalan penghubung antar desa di Kecamatan Campaka, tepatnya di Desa Cisaat. Panjang jalan yang akan diperbaiki ini, mencapai 650 meter, dengan lebar empat meter dan tingginya 25 cm.
"Saat ini, sudah dilakukan pra TMMD, salah satunya dengan kegiatan pengerasan jalan. Satu unit alat berat jenis stum atau mesin penggilas, kita turunkan. Adapun action dari TMMD ini, dimulainya 2 Oktober 2019," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Purwakarta, Budi Supriyadi, mengatakan, sejak 10 tahun terakhir Pemkab Purwakarta, terus berbenah diri. Fokus utamanya, yakni membangun fasilitas publik. Salah satunya, infrastruktur jalan dan jembatan.
"Saat ini, persoalan infrastruktrur khususnya jalan nyaris rampung 100 persen," ujarnya.
Jalan yang ada di wilayah yang terkenal dengan kuliner Satai Marangginya ini, kini sudah bagus. Bahkan, ke peloksok desa jalannya sudah mulus.Dari catatan yang ada di instansinya, persentase pembangunan jalan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sebelum 2008 lalu, Purwakarta memiliki persentase ruas jalan mantap sebesar 62,2 persen atau sepanjang 447 kilometer dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer. Persentase kemantapan jalan ini, terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga akhir 2018 kemarin, jalan mantap di wilayah ini mencapai 84,10 persen.
Pihaknya merinci, dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer ini, sepanjang 556,079 kilometer merupakan kategori jalan berlapis aspal. Kemudian, jalan kategori beton mencapai 134,710 kilometer. Lalu, 28,135 kilometer dalam kondisi masih krikil.
"Jadi, sudah tak ada jalan tanah di wilayah kami. Adapun untuk yang krikil, itu masih dan dalam proses finishing," ujarnya.
Salah satu faktor yang menjadikan pesatnya pembangunan infrastruktur ini, karena adanya keterlibatan unsur TNI. Di Purwakarta, sejak 2015 lalu peran TNI khususnya dari angkatan darat cukup besar dalam pembangunan infrastruktur ini.
Ada tiga kegiatan yang pengerjaannya dilakukan institusi keamanan negara itu. Yakni, melalui program Karya Bakti TNI, BSMSS dan TMMD. Yang paling terasa sekali, yakni saat pembangunan dan pembukaan jalur lingkar barat yang menghubungkan dengan beberapa kabupaten tetangga, di Kecamatan Sukasari.
"Pada 2015 sampai 2017 ada karya bakti TNI dalam skala besar, yakni membuka keterisolasian warga Kecamatan Sukasari, dengan pembangunan jalur lingkar barat sepanjang 21 kilometer," jelas Budi.