Ahad 29 Sep 2019 10:19 WIB

Ratusan Kios di Pasar Kalijati Ludes Terbakar

Seorang petugas damkar harus dilarikan ke puskesmas karena alami sesak napas.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
Kebakaran/ilustrasi
Foto: pixabay
Kebakaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SUBANG -- Sekitar 300 kios di Pasar Kalijati, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, dilalap si jago merah, Sabtu malam (28/9). Kebakaran tersebut, membuat panik warga disekitar pasar. Beruntung, dalam kejadian itu tak menimbulkan korban jiwa.

Kabid Damkar Satpoldam Kabupaten Subang, Dede Rosmayadi, mengatakan, kebakaran ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah menerima laporan kebakaran, pihaknya langsung meluncur ke lokasi. Setibanya di lokasi, api sudah membesar dan menjalar ke kios yang berada di bagian depan.

Baca Juga

"Kami berupaya memadamkan api. Namun, agak kesulitan karena materialnya sangat mudah terbakar," ujar Dede, kepada Republika.co.id, Ahad pagi (29/9).

Selain itu, saat hendak memasuki lokasi kebakaran, petugas kesulitan akses karena, banyaknya warga yang melihat kebakaran itu. Serta, pedagang yang panik serta berupaya menyelamatkan barang dagangannya.

Untuk memadamkan kobaran api, lanjut Dede, pihaknya menerjunkan empat unit mobil damkar. Api, bisa dipadamkan sekitar enam jam kemudian. Api ini, diduga berasal dari kios yang berada di bagian belakang pasar.

"Sebab, saat kami tiba kios-kios yang berada di belakang, posisinya sudah hangus terbakar. Sedangkan, yang didepan masih bisa diselamatkan," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Akan tetapi, salah seorang petugas damkar harus dilarikan ke Puskesmas Kalijati. Karena, mengalami sesak napas akibat terlalu banyak menghirup asap.

"Saat ini, api sudah bisa kita jinakan. Tetapi, petugas masih di lokasi kejadian, untuk proses pendinginan," ujar Dede.

Sementara itu, Calmah (45 tahun) salah seorang pedagang, mengaku, sangat terpukul dengan kejadian kebakaran ini. Sebab, pedagang termasuk dirinya sangat menggantungkan hidup pada pasar tradisional tersebut.

"Saya jadi tak bisa berdagang. Beruntung, saya hanya berjualan sayuran. Jadi, yang habis hanya lapaknya saja. Tetapi, kebakaran ini tetap membuat kami bersedih," ujar Calmah sambil menitikan air mata.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement