REPUBLIKA.CO.ID, INDRAGIRI HILIR -- Seorang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir, Alawi, terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) setelah beberapa kali melakukan pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di wilayahnya.
“Hasil pemeriksaan dokter, Alawi terkena ISPA, tadi malam sudah dibawa ke rumah sakit,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Inhil, Yuspik di Tembilahan, Inhil, Ahad (29/9).
Yuspik mengatakan Alawi divonis terserang ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di sebuah klinik, pada Jumat malam (27/9). Menurut Yuspik, Alawi baru saja pulang dari salah satu lokasi kebakaran hutan dan lahan usai berjibaku memadamkan api di lahan gambut.
Saat akan turun melanjutkan tugas, Alawi merasa pusing dan muntah-muntah. Menurut Yuspik, gejala pusing disertai muntah ini sudah dialami Alawi sejak tiga hari terakhir.
“Pusing dan muntah ini sudah tiga hari, tapi baru tadi malam diperiksa secara medis. Ternyata hasilnya ISPA. Langsung saya perintahkan untuk dibawa ke rumah sakit,” tutur Yuspik.
Pria yang tinggal di Jalan Prof M Yamin, Kota Tembilahan itu, saat ini telah dirawat di ruang Neorologi Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan. Yuspik mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap dampak buruk paparan asap Karhutla.
Khusus kepada anggota TRC BPBD Inhil Yuspik menekankan agar tetap memprioritaskan keselamatan serta kesehatan saat menjalankan tugas.
"Jadikan ini pelajaran kita semua agar tetap berhati-hati terhadap dampak asap Karhutla terutama kepada petugas yang tengah melakukan pemadaman. Selalu gunakan masker dan utamakan keselamatan serta kesehatan," ujarnya.