Sabtu 28 Sep 2019 17:39 WIB

475 kali Gempa Susulan Pascagempa 6,5 SR di Ambon

BMKG meminta masyarakat agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar

Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).
Foto: dok. Humas BNPB
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Sabtu (28/9) pukul 11.00 WIB setidaknya ada 475 kali gempa susulan pascagempa berkekuatan 6,5 yang terjadi di Ambon pada Kamis (26/9) lalu. Demikian menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sebanyak 64 kali gempa dirasakan di Kairatu, Ambon V MMI, Masohi III MMI, dan Banda II MMI. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan tidak memiliki rencana untuk membangun alat deteksi tsunami. "Di pihak lain, Badan Informasi Geospasial (BIG) telah berencana membangun tujuh stasiun pasang surut di wilayah Maluku. Ini merupakan salah satu komponen Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang berfungsi untuk mengukur tinggi gelombang pasang surut," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam pernyataan resminya, Sabtu (28/9).

Baca Juga

Sementara itu BPBD Provinsi Maluku dibantu tim gabungan telah melakukan kaji cepat berkelanjutan dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota di tiga wilayah yang paling terdampak. Yakni Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah.

"Selain itu, BPBD juga telah memberikan sosialisasi dan trauma healing kepada para pengungsi dan korban terdampak lainnya serta menyalurkan bantuan kebutuhan lainnya," kata Agus.

Selain itu, sehubungan dengan kondisi pascagempa, BMKG meminta masyarakat agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga dihimbau untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarluaskan melalui kanal informasi yang resmi.

BMKG telah menyatakan bahwa isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoaks). Karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat, dan akurat kapan, dimana dan berapa kekuatannya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement