REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbagi kisah mengenai pemberdayaan perempuan Indonesia saat menjadi panelis dalam diskusi panel tingkat menteri bertajuk "Cerita Baik HAM" di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
"Di Indonesia pemberdayaan perempuan telah berhasil mengubah pola pikir mengenai perempuan, dari perempuan sebagai korban yang lemah menjadi perempuan yang kuat dan berani," kata Menlu Retno Marsudi dalam panel diskusi tersebut, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/9).
Diskusi panel yang bertajuk "Cerita Baik HAM" tersebut juga dihadiri oleh Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet dan sejumlah menteri serta pejabat tinggi dari berbagai kawasan. Retno menjelaskan bahwa keberhasilan Indonesia dalam mendorong pemberdayaan perempuan merupakan kolaborasi program yang baik antara pemerintah dan masyarakat sipil. Program-program kolaboratif tersebut tercermin dalam dua program besar.
Pertama, pemerintah Indonesia menjadikan para perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi. Perempuan ditempatkan sebagai motor perdamaian dalam komunitas. Salah satunya, Peace Village Initiative yakni program yang digagas oleh Wahid Institute untuk menangkal bahaya radikalisme melalui pemberdayaan komunitas.
"Program Peace Village Initiative, adalah contoh nyata kolaborasi masyarakat madani dengan pemerintah dalam rangka mempromosikan peranan perempuan di dalam keluarga, komunitas dan pemerintah lokal," ujar Retno.
Kedua, pemerintah Indonesia menjadikan para perempuan sebagai agen kesejahteraan.Saat ini, akses keuangan kepada perempuan merupakan salah satu masalah utama dalam membangun kesejahteraan. Menlu Retno menjelaskan bahwa untuk mengatasi hal itu, pemerintah RI telah menyiapkan program untuk membuka akses keuangan.
"Program UMI dan MEKAAR telah memberikan akses keuangan untuk keperluan kewirausahaan kepada 10 juta perempuan di Indonesia," ucap Retno.
Tidak hanya berhenti pada tingkat lokal, pemerintah Indonesia juga mendorong pemberdayaan perempuan di Palestina dan Afghanistan. Selain itu, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Perempuan untuk Perdamaian di Afghanistan.
Cerita Baik HAM merupakan inisiatif Indonesia bersama dengan 12 negara lain dan Uni Eropa. Anggota inisiatif itu adalah Uni Eropa, Argentina, Burkina Faso, Cape Verde, Chile, Georgia, Indonesia, Selandia Baru, Norwegia, Peru, Korea Selatan, Gambia, Tunisia, dan Uruguay. Tujuan inisatif ini adalah untuk menampilkan contoh baik dari penghormatan dan implementasi hak asasi manusia.