Sabtu 28 Sep 2019 00:01 WIB

Menanti Negeri di Atas Awan Dibuka Kembali

Belum selesainya pembangunan infrastruktur jalan jadi faktor utama penutupan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Gita Amanda
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten.
Foto: Pemprov Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri Di Atas Awan Citorek Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Hamparan awan putih yang membentang indah saat dilihat dari puncak Gunung Luhur Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Banten telah memukau banyak wisatawan. Udara sejuk khas pegunungan di tengah rimbun hutan telah memesona ribuan orang saat mengunjungi objek wisata di Selatan Banten yang saat ini telah dikenal luas dengan Negeri di Atas Awan.

Namun keindahan itu tidak lagi bisa dirasakan penikmat wisata alam untuk sementara waktu, lantaran destinasi wisata ini tengah ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Lebak sejak Kamis (26/9) lalu. Alasan fasilitas pendukung wisata menjadi penyebab terbesar wisata Negeri di Atas Awan dihentikan.

Belum selesainya pembangunan infrastruktur jalan Cipanas-Warung Banten yang merupakan akses jalan menuju destinasi wisata tersebut, menjadi alasan terbesar ditutupnya wisata alam ini. Puncaknya adalah saat Negeri di atas awan banjir wisatawan pada Ahad (22/9). Saat itu para wisatawan ramai mengeluhkan akses jalan Negeri di atas awan penuh debu mengganggu.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin menyebut penutupan wisata Negeri di Atas Awan akan dilakukan sampai pembangunan fasilitas pendukung wisata selesai. Dirinya belum bisa mengatakan waktu tepatnya wisata ini akan dibuka.

"Karena progres pembangunan jalan di sana masih berjalan, jadi akan diinformasikan lebih lanjut untuk waktu dibuka kembali wisata Negeri di Atas Awan ini," Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, Jumat (27/9).

Meski begitu, Imam mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya percepatan pembangunan fasilitas pendukung. Pembangunan nantinya kan diprioritaskan kepada fasilitas yang menjadi fasikitas kebutuhan dasar pengunjung.

Imam mengaku sarana wisata di negeri di atas awan saat ini belum lengkap sehingga banyak dikeluhkan pengunjung. Dirinya menuturkan bahwa keputusan menutup objek wisata ini menjadi upaya pihaknya dalam memberikan kenyamanan dan kemanan bgi pengunjung.

"Amenitas (fasilitas pendukung wisata) juga belum lengkap, jadi untuk kenyamanan dan keamanan serta proses pembangunan wisata itu ditutup sementara," terangnya.

Sementara PPK pembangunan jalan Warung Banten-Cipanas, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten, Daud Joesoef, menjelaskan bahwa progres pembangunan Warung Banten-Cipanas saat ini tinggal menyisakan 5 kilometer.

"Saat ini progresnya tinggal 5 kilometer lagi, kalau sesuai kontraknya kan single year, jadi Desember nanti seharusnya pembangunan jalannya sudah selesai," terang Daud Joesoef.

Dirinya menjelaskan banyaknya wisatawan yang mengunjungi Negeri di Atas Awan menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur jalan. Intensitas jumlah kendaraan yang semakin hari semakin tinggi terlebih pada akhir pekan menghambat pengerjaan jalan.

"Ini jalan aslinya cuma 4 meter, kemudian kami perlebar menjadi 6 meter. Untuk lalu lintas kan biasanya kita setengah sisi dibuka dan setengah sisi ditutup, jadi dengan lebar jalan yang terbatas ditambah traffick yang tinggi ini jadi kendala pembangunan," terangnya.

Dengan adanya penutupan wisata Negeri di atas awan, Daud berharap pembangunan jalan bisa semakin cepat.  "Semoga dengan adanya kebijakan ini bisa lebih cepat. Jadi saya harapkan untuk masyarakat untuk bersabar sementara jalan ini dibangun," jelas Daud.

Adapun pengelola wisata negeri di atas awan Sukmadi Jaya Rukmana berharap agar wisata Negeri di Atas Awan bisa segera dibuka kembali. Pihaknya dan Pemerintah Desa Citorek disebut telah berkoordinasi untuk mempercepat dibukanya objek wisata ini.

Namun bilapun kebijakan Pemkab Lebak tetap memutuskan untuk menutup wisata ini hingga Desember nanti, dirinya mengaku akan menerima kebijakan tersebut dan akan menggunakan waktu yang ada untuk berbenah.

"Buat kami itu cukup memberi ruang untuk membenahi area wisata, Keluhan warga pasti ada. Tapi demi kemajuan, masyarakat siap dan legowo, mereka juga mendukung program pemerintah dalam hal ini pembangunan jalan. Bahkan tadi malam juga warga justru banyak membantu pemasangan pengaman jalan," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement