Jumat 27 Sep 2019 18:36 WIB

IMM Sumbar Gelar Shalat Gaib untuk Randi

Shalat gaib ini ditujukan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas untuk Randi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Ratusan massa aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Barat, melaksanakan shalat Ashar dan Shalat gaib bersama di ruas  jalan utama jalan Sudirman atau di depan gedung Mapolda Sumbar, Kota Padang pada Jumat (27/9) sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas menyusul insiden tewasnya Randi (21 tahun),
Foto: Republika/Febrian Fachri
Ratusan massa aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Barat, melaksanakan shalat Ashar dan Shalat gaib bersama di ruas jalan utama jalan Sudirman atau di depan gedung Mapolda Sumbar, Kota Padang pada Jumat (27/9) sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas menyusul insiden tewasnya Randi (21 tahun),

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ratusan massa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatra Barat, melaksanakan shalat Ashar dan shalat gaib bersama di ruas jalan utama jalan Sudirman atau di depan gedung Markas Polda Sumbar, di Kota Padang sore ini, Jumat (27/9). Shalat ghaib ini ditujukan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas untuk Randi (21 tahun).

Randi merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo Kendari yang meninggal akibat terjangan peluru aparat Kepolisian saat mengikuti aksi unjuk rasa menentang RUU KUHP kontroversial pada Kamis (26/9) kemarin. "Teman kami (Randi) adalah kader terbaik IMM di Kendari. Kami minta polisi mengusut kejadian ini," kata orator yang memimpin aksi damai tersebut.

Baca Juga

Aksi ini dijaga oleh ratusan aparat kepolisian yang sudah berjaga sejak siang tadi. Polisi memberi ruang kepada para mahasiswa untuk melaksanakan shalat Ashar dan Gaib. Polisi Wanita yang ditempatkan pada barisan terdepan harus mundur untuk memperlebar ruang untuk shalat Ashar berjamaah dan shalat gaib untuk Randi.

 

Setelah melaksanakan shalat, masing-masing perwakilan dari mahasiswa berorasi dan membacakan puisi. Mereka mengecam tindakan aparat kepolisian yang semena-mena terhadap demonstran saat mengamankan aksi unjuk rasa.

IMM menyayangkan tindakan polisi di Kendari yang sampai menembakkan peluru tajam yang berujung tewasnya rekan mereka. Di tengah-tengah aksi berlangsung, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal datang menemui mahasiswa aksi. Fakhrizal berjanji akan membicarakan persoalan penembakan Randi ini ke jajaran Mabes Polri.

"Kami akan bicarakan masalah ini. Saya selaku Kapolda dan seluruh jajaran turut berdukacita atas meninggalnya anak kita Randi di Kendari kemarin," ujar Fakhrizal.

Kapolda menyebut bila ada kesalahan prosedur di kepolisian yang menyebabkan tertembaknya Randi, akan diproses sesuai prosedur di institusi kepolisian. "Kapolri udah perintahkan tim untuk turun ke Kendari," ujar Kapolda Sumbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement