Sabtu 28 Sep 2019 00:43 WIB

Pemkab Cilacap Gelar Festival Nelayan

Proses sedekah laut yang rutin digelar resmi berganti nama jadi Festival Nelayan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Warga mengikuti larung sesaji saat tradisi petik laut di Perairan Sembulungan, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (5/10). Tradisi serupa juga dilaksanakan oleh nelayan yang ada di Kabupaten Cilacap.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Warga mengikuti larung sesaji saat tradisi petik laut di Perairan Sembulungan, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (5/10). Tradisi serupa juga dilaksanakan oleh nelayan yang ada di Kabupaten Cilacap.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Proses sedekah laut yang rutin diselenggarakan Pemkab dan nelayan Cilacap setiap tahun, resmi berganti nama menjadi Festival Nelayan. Kegiatan bertajuk Festival Nelayan yang dilaksanakan dengan menggelar berbagai upacara tradisi ini, berlangsung Jumat (27/9).

''Kegiatan yang digelar dalam festival memang tidak berbeda dengan dengan kegiatan yang dilaksanakan pada acara Sedekah Laut. Namun nama acaranya kita ganti menjadi 'Festival Nelayan, agar tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat,'' jelas Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Heroe Harjanto.

Dia menyebutkan, pihaknya tetap menggelar kegiatan tersebut, mengingat berbagai upacara tradisi cukup mendapat perhatian masyarakat. ''Hal ini merupakan bagian agar minat wisatawan untuk berkunjung ke Cilacap, terutama kawasan pantainya, dapat terus meningkat,'' katanya.

Meski upacara tradisi yang digelar tidak mengalami perubahan, namun Heroe mengakui, beberapa tempat yang menjadi lokasi pelaksanaan upacara tradisi memang mengalami perubahan. Antara lain, seperti acara kirab yang sebelumnya berawal dari pendopo Setda Cilacap, dipindah ke Lapangan Batalyon.

Dia menyebutkan, pemindahan lokasi keberangkatan kirab ini dilakukan diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan. Antara lain, agar masyarakat yang bisa menyaksikan kegiatan bisa lebih banyak.

''Kalau tetap dilaksanakan di pendopo, tidak semua warga bisa masuk komplek pendopo karena kapasitasnya terbatas. Tapi kalau dilaksanakan di lapangan, justru seluruh warga yang hadir bisa menyaksikan,''' katanya.

Sebagaimana kegiatan yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, dalam penyelenggaraan kirab tersebut ada 10 jolen sesaji yang diarak oleh nelayan yang mengenakan pakaian tradisional. Ke-10 jolen tersebut, melakukan pawai menuju Pantai Teluk Penyu melalui jalur yang melalui Alun-alun Kota Cilacap.

Jolen sesaji tersebut, kemudian diserahkan pada kepada sesepuh Kelompok Nelayan Pandanarang, untuk dinaikkan ke atas perahu dan dilarung di sisi selatan Pulau Nusakambangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement