Jumat 27 Sep 2019 15:08 WIB

Mendagri Imbau Pemda Buka Dialog dengan Pedemo

Kepala daerah maupun DPRD harus menerima aspirasi para mahasiswa

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Tjahjo Kumolo
Foto: Humas Kemendagri
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengimbau pemerintah daerah (pemda) membuka komunikasi dengan berdialog bersama para pedemo. Menurutnya, kepala daerah maupun DPRD harus menerima aspirasi para mahasiswa yang berunjuk rasa untuk disampaikan ke pemerintah pusat dan DPR RI.

"Kami minta untuk diterima, diajak dialog dengan baik, apa aspirasinya, sampaikan ke pusat atau DPR. Membangun komunikaai atau dialog ini warga kita sesama bangsa, pasti akan bisa kita selesaikan," ujar Tjahjo di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (27/9).

Ia juga meminta kepala daerah untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama. Tjahjo menuturkan, setiap pihak perlu berhati-hati terhadap hoaks atau berita bohong untuk tidak mudah menerima dan mengecek kebenaran setiap informasi.

"Hati-hati isu adu domba lewat media sosial yang tidakbertanggung jawab. Walaupun datanya ada semua, siapa pemainnya, siapa yang menggerakkan, kita tahu semuanya, tapi kita harus cek dengan alat bukti yang cukup," jelas dia.

Selain itu, Tjahjo meminta kepala daerah untuk tetap memberikan layanan publik kepada masyarakat di tengah terjadinya demonstrasi. Kepala daerah harus memastikan layanan masyarakat tetap berjalan baik.

Demonstrasi mahasiswa terjadi di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta hingga Sulawesi Utara pekan ini. Tuntutan mahasiswa diantaranya meminta DPR RI dan Presiden untuk tidak mengesahkan Rancangan Undang-Undang KUHP dan membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang KPK.

Sementara Tjahjo juga menanggapi demonstrasi berujung kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) lalu terkait persoalan rasialisme. Kendati demikian, menurutnya, meski unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah, stabilitas politik tetap terjaga baik.

"Stabilitas politik itu terjaga dengan baik. Walaupun di Papua ada sejumlah daerah terjebak kerusuhan, paling sehari dua hari, tapi pemda tetap lakukan layanan masyarakat sampai ke tingkat distrik. Soal masih ada warga yang cemas, wajar ya. Saya kira tidak akan ada eksodus," jelas Tjahjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement