Jumat 27 Sep 2019 08:51 WIB

Ada 239 Kali Gempa Susulan Terjadi di Ambon

Kekuatan gempa susulan tersebut tercatat oleh BMKG mencapai 2,6 hingga 5,6 SR.

Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.
Foto: dok BNPB
Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hingga pukul 05.20 WIB, Jumat 927/9) tercatat ada 239 kali gempa susulan di Ambon, Maluku, setelah gempa dengan magnitudo (M) 6,5 yang terjadi pada Kamis (26/9). “Hingga pagi ini terjadi 239 kali gempa susulan di Kairatu Selatan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat.

Kekuatan gempa-gempa susulan atau aftershocks tersebut tercatat oleh BMKG mencapai M 2,6 hingga M 5,6. Dengan jumlah yang dapat dirasakan mencapai 41 kali. Daryono sebelumnya mengatakan gempa utama yang terjadi pada Kamis pagi (26/9), dengan skala intensitas V hingga VI MMI di Ambon, Haruku dan Kairatu telah menyebabkan kerusakan rumah di beberapa tempat, korban jiwa dan luka.

Baca Juga

photo
Suasana bangunan Pasar Apung Desa Tulehu yang roboh akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019).

Gempa Kairatu, karena diduga terjadi di sesar aktif dekat dengan Kecamatan Kairatu Selatan, berkekuatan M 6,5 merupakan gempa tipe 1 yaitu tipe gempa utama. Gempa ini didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan atau foreshocks yang kemudian terjadi gempa utama atau mainshock. Selanjutnya diikuti oleh serangkaian gempa susulan atau aftershocks.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa sebelum terjadi gempa M 6,5 di Kairatu Selatan sudah terjadi rentetan aktivitas gempa berkekuatan kecil yang merupakan gempa pendahuluan. “Aktivitas ini mirip seperti kalau kita mau mematahkan kayu, perlahan-lahan ada retakan-retakan kecil sebelum benar-benar terpatahkan,” ujar dia.

Peta seismisitas Maluku menunjukkan bahwa di sekitar episenter gempa utama terdapat klaster pusat gempa dengan magnitudo antara 1,5 hingga 3,5 sebanyak 30 kali sejak 28 Agustus 2019. "Ini bukti bahwa gempa Khairatu M 6,5 didahului oleh gempa pembuka," kata Daryono.

photo
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019).

Sementara itu, data BNPB, hingga pukul 02.00 WIB, jumlah korban meninggal 21 orang, luka-luka berat enam orang, luka ringan 107 orang. Sekitar 2.000 orang kini mengungsi.

Sebanyak 65 rumah penduduk rusak, satu jembatan rusak, satu ruas jalan rusak dan tiga rumah ibadah rusak. Gempa ini awalnya dicatat dengan magnitudo 6,8 kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement