REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Big Data akan menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. “Karena dengan data kita bisa mengambil banyak informasi yang bermanfaat untuk kehidupan,” kata Arief Rama Syarif, analytics enablement senior manager Iykra.
Arief Rama Syarif menghadiri acara Talkshow Alumni pada Seminar Inspirasi (SERASI) yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri di Gedung Nusa Mandiri, Margonda, Depok, Jawa Barat, Ahad (22/9).
Menurutnya, dengan mengetahui informasi dari sebuah data kita bisa mendapat keuntungan dari data tersebut. “Data bisa menjadi kunci masa depan,” katanya saat diwawancarai setelah acara Serasi STMIK Nusa Mandiri.
Arief menambahkan Big Data akan menjadi salah satu keperluan bisnis yang menjanjikan, karena dengan data, perusahaan bisa melakukan antisipasi.
“Antisipasi tersebut, bisa diterapkan dari proses produksi. Perusahaan yang bisa mengolah data maka itu yang akan menang,” jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/9).
Ia menjelaskan, dalam Big Data, ada lima peran utama yang menjadi hasil akhirnya. Yakni estimasi, prediksi, klasifikasi klastering dan asosiasi. “Bila perusahaan bisa mengetahui sikap dari pelanggannya makan akan bisa menentukan arah perusahaan kedepannya seperti apa,” ujarnya.
Sebagai penggiat teknologi dan juga dosen, ia memberi apresiasi terhadap gelaran SERASI . “Sangat menarik, seharusnya mahasiswa baru (maba) diberikan pandangan setelah mereka lulus dan saat menjalani pendidikan. Saya sangat setju atas aktivitas seperti ini,” katanya.
Selain itu, tak hanya diadakan sekali namun program dan kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkesinambungan.
Arief yg juga Alumni STMIK Nusa Mandiri, menyebut, mahasiswa STMIK Nusa Mandiri juga bisa magang di kantor Iykira. Syaratnya dengan mengajukan surat magang dan memiliki dasar-dasar pengetahuan data mining dan pemrograman phyton.