Kamis 26 Sep 2019 16:36 WIB

Gempa Ambon, BNPB: Enam Orang Meninggal, Empat Luka-Luka

Gempa utama mengguncang Ambon pada Kamis pukul 06.46 WIB.

Suasana bangunan Pasar Apung Desa Tulehu yang roboh akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Suasana bangunan Pasar Apung Desa Tulehu yang roboh akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan hingga pukul 15.00 WIB tercatat enam orang meninggal dan empat orang luka-luka akibat gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku. Gempa mengguncang Ambon pada Kamis (26/9) pada pukul 06.46 WIB.

"Korban meninggal dan korban luka karena tertimpa runtuhan gedung," kata Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

BNPB mengatakan, masih ada kemungkinan jumlah korban bertambah dari kejadian tersebut. Sementara itu empat rumah, tiga fasilitas pendidikan, dua tempat peribadatan, tiga perkantoran, satu jembatan, dan satu fasilitas umum mengalami kerusakan.

Agus mengatakan, gempa dengan kedalaman 10 kilometer tersebut mempunyai intensitas kuat dengan MMI 6-7 . Saat ini, sebagian warga Kota Ambon dan sekitarnya mengungsi ke kawasan dataran tinggi karena khawatir tsunami datang.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon Sunardi telah menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Ambon pada Kamis pagi berdasarkan informasi awal magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5.

Getaran gempa itu dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan Ambon. Dia mengatakan pemerintah daerah telah membangun posko-posko untuk membantu korban yang terdampak. Dia mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terutama jika rumah mereka tidak anti-gempa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement