REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pagar besi Gedung DPR-MPR RI yang sempat dijebol oleh mahasiswa dalam aksi unjuk rasa menuntut pembatalan sejumlah rancangan undang-undang (RUU), mulai diperbaiki pada Selasa (24/9) malam. "Perintahnya memang langsung diperbaiki malam ini," ujar salah seorang pekerja.
Belasan pekerja nampak tengah memperbaiki pagar-pagar yang patah dengan menggunakan sejumlah alat, seperti tangga, mesin las dan gerinda besi. Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya terdapat tiga pagar yang rusak dan terlepas dari tembok penyangga.
Selain itu, terdapat beberapa pekerja lainnya mengecat tembok-tembok pagar yang sebelumnya dicoret-coret oleh mahasiswa menggunakan cat semprot.
Sebelumnya, mahasiswa yang berdemonstrasi di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI, berupaya menjebol pagar yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan pada aksi Senin (23/9). Aksi ini hanya berlangsung sesaat saja, setelah itu mahasiswa kembali kondusif dan melanjutkan orasi-orasi, serta membangkitkan semangat para demonstran dengan lagu semangat juang.
"Turun, kawan-kawan satu komando, jangan terprovokasi," teriak salah seorang koordinator mahasiswa yang berada di atas mobil komando yang juga Kadept Sospol BEM UNJ Erfan Kurniawan di Jakarta, Selasa siang.
Mahasiswa mencoba menjebol pagar karena ingin masuk dan menemui pimpinan DPR RI untuk menyampaikan aspirasi soal penolakan terhadap RUU KUHP, UU KPK, dan RUU menyangkut agraria. Selain upaya itu, saat aksi juga sempat terjadi beberapa kali aksi dorong dengan personel kepolisian yang berjaga di depan gerbang DPR/MPR RI.