REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demontrasi yang dilakukan para mahasiswa dari berbagai kampus Jabodetabek di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berakhir ricuh. Bentrokan antara aparat keamanan dengan pihak kepolisian pun tidak terelakkan. Untuk mengurai kericuhan aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
Namun tidak hanya para demonstran yang terkena gas air mata. Sejumlah awak media juga para pekerja di Kompleks Parlemen tersebut juga kena imbasnya. Asap gas air mata yang ditembakkan terbawa angin dan mengarah ke Kompleks Parlemen. "Lari-lari, masuk ke dalam asapnya ke sini," teriak seorang pegawai, sembari masuk ke dalam Gedung Nusantara V, Jakarta, Selasa (24/).
Sesampainya di dalam gedung, mereka langsung mencari kamar kecil untuk membersihkan mukanya. Meski tidak secara langsung terkena gas air mata tapi mereka mengaku matanya dan tenggorokannya terasa perih. "Pedih banget, padahal enggak lihat ada asap (gas air mata)," keluh pegawai Setjen DPR RI itu.
Aksi bentrokan antara para demonstran dengan aparat terjadi sekitar pukul 16.20 WIB. Bentrokan itu terjadi usai para demonstran yang terdiri atas para mahasiswa dan aktivis terus mencoba menerobos gerbang Kompleks Parlemen. Tembakan gas air mata dari aparat keamanan dibalas dengan lemparan batu hingga botol dan kemasan air mineral.