REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan lebih dari 107 juta jiwa akan menjadi pemilih potensial dalam Pilkada serentak 2020. Jumlah ini terangkum dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang sudah terdata oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.
"Data pemilih potensial pilkada yang tercatat dalam DP4 sementara sebanyak 107.531.640 jiwa. Itu yang sudah terdata di Dukcapil Kemendagri," ujar Tjahjo saat memberikan materi dalam peresmian tahapan dan persiapan Pilkada serentak 2020 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (23/9).
Tjahjo menuturkan, mencatat DP4, Kemendagri akan mengoptimalisasikan lagi pencetakan KTP-el dan pencetakan surat keterangan (suket) bagi warga yang telah melakukan perekaman KTP-el. Kedua dokumen kependudukan iitu dibutuhkan oleh pemilih untuk dapat mempergunakan hak pilihnya.
Hingga saat ini, ungkap Tjahjo, sebanyak 92 persen penduduk Indonesia telah melakukan perekaman data KTP-el. Meski demikian, dia mengatakan masih ada sekitar satu juta orang yang memiliki KTP-el ganda.
"Ini yang belum mau proaktif menginformasikan mana KTP-el yang nantinya akan digunakan. Dia punya dua, sampai tiga KTP-el sehinhga jumlahnya mencapai 1 juta lebih," katanya.
Pada Senin, KPU RI secara resmi menetapkan dimulainya tahapan Pilkada 2020. Pilkada 2020 dilaksanakan di 270 daerah.
Dari seluruh daerah itu, sebanyak sembilan provinsi akan menggelar pilkada, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu , Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Kemudian, ada 224 kabupaten yang akan menggelar pilkada 2020. Terakhir, sebanyak 37 kota yang akan menggelar pilkada tahun depan.