Ahad 22 Sep 2019 12:25 WIB

Satgas Karhutla Sumsel Maksimalkan Tim Reaksi Cepat

Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menanggulangi karhutla hingga ke desa.

Warga berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semambu, Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Foto: Antara/Ahmad Rizki Prabu
Warga berupaya memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semambu, Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satuan Tugas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumatra Selatan berupaya memaksimalkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan hingga ke desa-desa di wilayah setempat. Tim reaksi cepat disiagakan membantu pemadaman karhutla, penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang mengalami bencana asap.

"Kami memaksimalkan TRC yang siaga setiap waktu membantu masyarakat jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desanya," kata Komandan Satgas yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo Kol Arh Sonny Septiono, di Palembang, Ahad (22/9).

Baca Juga

Ia mengatakan kehadiran TRC di tengah masyarakat yang desanya terjadi karhutla diharapkan dapat dicegah kebakaran sejak dini sebelum menjadi parah. Selain memaksimalkan TRC, pihaknya juga berupaya menambah peralatan dan anggota yang ditugaskan untuk melakukan operasi darat dan udara penanggulangan karhutla.

"Menghadapi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten akhir-akhir ini pihaknya berupaya menambah anggota untuk memaksimalkan pemadaman dan mencegah kebakaran yang lebih luas," ujarnya.

Operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla yang berlangsung sejak April 2019 itu melibatkan 8.000 personel gabungan TNI/Polri, BPBD, Mangala Agni, serta instansi lainnya. Anggota satgas gabungan itu sekarang ini terus melakukan patroli darat di 90 desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas.

Selain meningkatkan operasi darat dan udara, pihaknya juga berupaya mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pada musim kemarau tahun ini, kata Dansatgas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement