REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran bantuan bagi 452 jiwa korban kebakaran di Kampung Bendungan, Jatinegara masih terkendala akses. Dari pantauan Republika.co.id di lokasi, para warga korban kebakaran yang terjadi pada Sabtu (21/9) dini hari itu, masih mengungsi di tiga tenda di dua kelurahan serta satu masjid dekat lokasi kebakaran. Kebakaran di Jatinegara juga menghanguskan 129 rumah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta Irmansyah mengatakan, selain kesulitan akses, kendala dalam pemasangan tenda juga masih dirasakan. Ia mengatakan masih mencari tempat untuk mendirikan tenda.
"Keterbatasan tempat juga, jadi mungkin hanya bisa mendirikan tenda dengan kapasitas yang lebih kecil saja, mungkin daerah masjid sana bisa," ujar Irmansyah sambil menoleh ke arah Masjid Jami Al Barokah, Sabtut.
Dia mengatakan, untuk pengadaan tenda dan terpal yang lebih kecil, sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kendati demikian, dia menambahkan pendirian tenda besar sudah tidak dimungkinkan.
"Jadi selama ada lokasi yang memungkinkan pasti kita manfaatkan karena jumlah yang terdampak juga lumayan ada sekitar 452 (orang)," kata dia.
Foto udara rumah-rumah yang terbakar di kawasan Balimester, Jatinegara, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Ketika ditanya terkait bantuan lainnya, ia mengklaim sudah tersalurkan semua. Dia juga menegaskan sudah tidak ada kendala lain, kecuali akses.
Menurut Irmansyah, logistik seperti terpal, selimut dan tikar sudah tersalurkan. Sebanyak 450 boks makanan siap saji juga sudah dibagikan. Ia akan menyiapkan dapur umum agar distribusi makanan dan kebutuhan lainnya bisa efektif dan lebih cepat.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur Uus Kuswanto yang juga datang ke lokasi kebakaran menuturkan korban terdampak yang ada di dua kecamatan, yaitu Balimester dan Rawa Bunga sudah dalam tahap evakuasi dan relokasi. untuk bantuan sudah didapatkan dari suku dinas.
Dia mengatakan, SOP bantuan akan dilakukan selama tujuh hari ke depan. Namun demikian, jika dirasa masih diperlukan, maka bantuan akan diperpanjang lagi selama tujuh hari kemudian.
"Yang penting bantuan untuk kebutuhan pokok dulu. Kita juga usulkan untuk bantuan bisa tertangani dengan baik," kata dia.