REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kebakaran hutan tak hanya melanda hutan di wilayah timur lereng Gunung Slamet. Tapi juga terjadi di kawasan hutan di lereng barat Gunung Slamet. ''Dari pemantauan kami, sebelumnya ada 4 titik api di hutan yang masuk wilayah KPH Pekalongan Barat. Namun lokasi kebakaran makin meluas, hingga mendekati wilayah KPH Banyumas Timur,'' jelas Manajer Bisnis KPH Banyumas Timur, Sugito, Jumat (20/9).
Dia menyebutkan, adanya titik api di kawasan hutan bagian barat Gunung Slamet, mulai terpantau pada Selasa (17/9). Saat itu, api terpantau di pos 2 dan 3 jalur pendakian Gunung Slamet melalui jalur Kaliwadas yang masuk wilayah Kabupaten Brebes.
Namun pada Kamis (19/9) petang, Tim Pemantau Perhutani KPH Banyumas Timur memastikan titik asap telah mencapai kawasan hutan yang masuk wilayah kerja KPH Banyumas Timur. Tepatnya, masuk wilayah administratif Desa Sambirata Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
''Kawasan hutan yang terbakar merupakan kawasan hutan lindung dengan aneka jenis vegetasi. Namun sejauh ini kita belum bisa memperkirakan, berapa luas areal lahan yang terbakar,'' jelasnya.
Untuk itu dibentuk tim penanganan kebakaran hitan di Lereng Barat Selatan Gunung Slamet, dengan melibatkan berbagai unsur terkait. ''Tim ini dikoordinasikan oleh BPBD Banyumas. Sedangkan posko tim ditempatkan pada Pos Pamunduran yang menjadi pintu masuk ke lokasi pengeboran PLTPB PT SAE,'' katanya.
Dalam upaya penanganan api, tim akan membuat sekat bakar untuk melokalisir api. ''Seluruh anggota personil dari BPBD, Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Polres Banyumas, Kodim Banyumas, PMI, Dinsos, Dinas Kesehatan, Tagana, Rapi, dan berbagai organisasi relawan, saat ini sudah bergerak membuat sekat bakar dan memadamkan api yang mulai menjalar,'' katanya.
Sugito mengaku belum bisa memperkirakan panjang sekat yang akan dibangun untuk memutus sebaran api. Namun menilik besarnya skala kebakaran Gunung Slamet ini, sekat bakar yang dibutuhkan untuk memutuskan sebaran api akan cukup panjang. ''Kondisinya memang akan cukup sulit, karena lokasi medan di hutan lindung yang berupa jurang dan tebing,'' katanya.