Sabtu 21 Sep 2019 02:00 WIB

Pertamina Dukung BNPB untuk Penanganan Karhutla Riau

Pertamina memberikan bantuan operasional untuk BNPB.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Unit Manager Comm, Rel & CSR Marketing Operation Region (MOR) I Pertamina, Roby Hervindo mengatakan pihaknya memberikan dukungan materi kepada Badqn Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Roby menyebut berdasarkan data BNPB, per Sabtu (14/9), indeks standar pencemar udara (ISPU) tertinggi di wilayah Pekanbaru mencapai 269, Dumai 170, Rohan Hilir 141, Siak 125, Bengkalis 121, dan Kampar 113. 

Kualitas udara yang diukur dengan ISPU memiliki kategori baik (0 - 50), sedang (51 - 100), tidak sehat (101 - 199), sangat tidak sehat (200 - 299), dan berbahaya (lebih dari 300). BNPB juga mencatat bahwa luas lahan yang terbakar mencapai 49.266 hektare. Terdiri dari 40.553 hektare lahan gambut dan 8.713 hektare lahan mineral.

Baca Juga

Untuk mendukung BNPB dalam menanggulangi karhutla, Pertamina mengoperasikan satu unit  refueller produk Avtur dengan kapasitas 16 Kilo Liter (KL). Refueller itu kata Roby dikirimkan  ke Bandara Japura Rengat dari Bandara Sultan Syarif Khasim (SSK) II dan sudah beroperasi sejak Rabu (11/9) pekan lalu.

“Rata-rata konsumsi avtur untuk helikoper water bombing BNPB sebesar 4 ribu liter per hari. Kami juga mengirimkan tim  refueling dan awak bridger, khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar helikopter. Avtur dikirimkan dari bandara SSK II," ujar Roby.

Roby juga menyebutkan, Pertamina MOR I Branch Riau juga membagikan 5.300 masker kepada konsumen yang dibagikan di 53 SPBU wilayah Riau. Adapun untuk masyarakat di sekitar Terminal BBM (TBBM) Sei Siak, dibagikan sebanyak 500 masker beserta makanan tambahan seperti vitamin dan susu.

Di sisi operasional distribusi BBM, ke SPBU kata Roby sejauh ini tidak terhambat oleh kabut asap. Hingga September 2019, lebih dari 563 juta liter Premium telah disalurkan. Sementara konsumsi Pertamax Series mencapai 15,3 juta liter.

Untuk Solar bersubsidi, tercatat sebanyak 568 juta liter telah tersalurkan. Untuk Dex Series, total konsumsi sebanyak 4,8 juta liter.

“Kami terus mendorong agar konsumen menggunakan BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dex. Karena bahan bakar ini lebih ramah lingkungan, mengurangi polusi asap," ucap Roby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement