REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Tokoh masyarakat dan sejumlah stakeholder Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap jalannya roda pemerintahan di Bumi Mataram tetap progresif seperti setahun terakhir.
Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana menilai pembangunan NTB di bawah kepemimpinan duet Gubernur Zulkieflimansyah-Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) mencerminkan capaian positif.
“Salah satu yang saya rasakan selama lima bulan memimpin Polda NTB adalah soliditas para pimpinan daerah. Para kepala daerah dan kepala dinas di NTB begitu solid dan sinergis. Ini adalah keunggulan Bang Zul dan Umi Rohmi yang berhasil mempersatukan semua pihak untuk sinergi mencapai visi NTB Gemilang," ujar dia saat mengikuti pertemuan Muspida NTB di Mataram, Jumat (20/9).
Nana berharap seluruh pihak dapat berperan aktif mempertahankan citra NTB sebagai salah satu daerah yang terjaga keamanannya. "Saya berjanji akan maksimal untuk mempertahankan iklim kondusif seperti ini, polri akan dukung apapun demi keamanan di NTB,” tegasnya.
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Katarina Endang Sarwestri mengatakan, dukungan untuk mencapai NTB Gemilang selalu konsisten diberikan oleh Korps Adhiyaksa. Melalui Tim Pengawalan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang dibentukanya setiap proyek strategis daerah mendapatkan pengawalan ketat.
"TP4D adalah bentuk sinergitas Kejaksaan dengan pemerintah daerah. Kerja sama itu untuk pembangunan agar cepat dan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna. Saya pun sekarang sedang menyusun program jaga desa. Program itu untuk menggenjot serapan dana desa sekaligus mencegah potensi penyimpangannya," ujar Katarina.
Harapan lain disampaikan oleh kalangan akademisi. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dedy Wahyudin bahagia dengan sejumlah progran pendidikan yang diterapkan di NTB. Salah satu yang ia harapkan mampu bermanfaat bagi NTB adalah program pengiriman mahasiswa NTB untuk belajar di luar negeri. Menurut dia, program ini akan dirasakan manfaatnya di masa yang akan datang.
"Pemaknaan NTB Gemilang itu sangat sinkron dilakukan oleh gubernur dengan menyiapkan pemimpin masa depan melalui beasiswa ke luar negeri. Mungkin 20 atau 30 tahun lagi, baru bisa kita rasakan ketika mereka balik ke sini," kata dia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB Saiful Muslim juga mengapresiasi terobosan Zul-Rohmi memberikan beasiswa belajar ke luar negeri. Menurut dia, ini merupakan langkah dalam mempersiapkan pemimpin masa depan.
"Jadi kita ga perlu capek-capek mencari calon pemimpin bangsa ini," kata dia. Saiful juga menaruh apresiasi untuk program Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi. Menurut dia, melalui program ini, pemimpin NTB bisa memberikan ruang kepada masyarakat secara langsung untuk menyampaikan aspirasinya. "Karena hal itu merupakan tradisi baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya," ujar dia.