Jumat 20 Sep 2019 21:26 WIB

Kawasan Hutan di Sigi Dilaporkan Terbakar

Kebakaran terjadi sejak Jumat siang.

[ilustrasi] Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
[ilustrasi] Sejumlah pengunjung berjalan di Objek Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo di Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Kawasan hutan di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dilaporkan terbakar pada Jumat (20/9) siang. Hingga kini, kondisi api belum juga padam.

"Kebakarannya sejak siang hari dan belum diketahui api berasal dari mana," kata Yanto, salah seorang saksi mata, Jumat malam.

Yanto mengatakan, melihat langsung hutan yang terbakar itu terletak di sekitar lokasi transmigrasi yang ada di Dusun Tokelemo Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo. Ia menceritakan, tampak dari atas bukit di wilayah tersebut, api terus membara dan melalap rumput dan pepohonan yang ada di kawasan hutan.

Kebakaran diduga dipicu musim kemarau berkepanjangan yang melanda wilayah Sulteng dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini. Bahkan, beberapa wilayah di Sulteng, termasuk Sigi dan Donggala, penduduk mulai kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air sumur kering sebagai dampak kemarau panjang.

Hingga saat ini belum diketahui luas kawasan hutan yang telah terbakar di wilayah Tokelemo. Sementara, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi yang dihubungi melalui telepon tidak berhasil terhubung.

Beberapa daerah di Sulteng termasuk rawan kebakaran seperti Buol, Tolitoli, Tojo, Parigi Moutong, Banggai, Poso, Donggala dan Sigi karena banyak desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan, termasuk hutan lindung di Kabupaten Sigi dan Poso. Pada 2015 sejumlah daerah di Sulteng dilanda kebakaran hutan dan lahan.

Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala dan Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata sebelumnya telah mengingatkan warga untuk tidak membakar lahan atau membuang puntung rokok karena hal itu bisa memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang ini di beberapa daerah di Tanah Air terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, termasuk masyarakat yang bermukim dekat kawasan hutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement