Jumat 20 Sep 2019 18:21 WIB

BPBD Sleman Kembali Distribusikan Air Bersih

Dropping air membawa sembilan tangki air bersih untuk mengisi tandon air warga.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pendistribusian air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Sleman di Dusun Jali, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan.
Foto: Dokumen.
Pendistribusian air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Sleman di Dusun Jali, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, DIY, kembali melakukan droping air bersih. Kali ini, dropping dilakukan di Dusun Jali, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan.

Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, dropping air bersih ini merupakan usaha Pemkab Sleman dalam penanggulangan kekurangan air. Kondisi itu sendiri terjadi di beberapa lokasi.

Ia menuturkan, dropping air bersih ini menjadi yang keenam kalinya dilaksanakan BPBD Kabupaten Sleman. Seperti sebelumnya, dropping air membawa sembilan tangki air bersih untuk mengisi tandon air warga.

Joko menerangkan, BPBD Kabupaten Sleman pertama kali melaksanakan dropping air pada 10 September 2019. Sampai saat ini, sudah ada 36 tangki yang diserahkan untuk Kecamatan Prambanan tersebut.

Selain BPBD, ada pihak-pihak swasta yang membantu droping air dengan total sekitar 60 tangki. Joko menyebutkan, BPBD telah memersiapkan 300 tangki untuk mengatasi kesulitan air di Kecamatan Prambanan.

"Jumlah tersebut dipastikan cukup hingga musim hujan tiba," kata Joko, di Dusun Jali Jumat (20/9).

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menekankan, Pemkab Sleman akan pula memberikan bantuan berupa poma air. Serta, perangkat-perangkat pendukung lain.

Sehingga, lanjut Sri, diharapkan tidak ada lagi dropping-dropping air ke lokasi itu untuk tahun-tahun mendatang. Tapi, ia menilai, tidak berarti masyarakat tidak bijaksana dalam menggunakan air. "Silakan gunakan air untuk hal-hal yang perlu saja," ujar Sri.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk membuat tandon-tandaon air untuk menampung air sendiri. Tujuannya, tidak lain agar masyarakat memiliki simpanan air masing-masing. "Air hujan yang ditampung nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan saat datang musim kemarau seperti saat ini," kata Sri.

Selain air bersih, BPBD Kabupaten Sleman turut memberikan bantuan 20 bronjong atau anyaman kawat yang biasanya diisi batu. Rencananya, digunakan sebagai penahan tanah longsor saat musim hujan.

Itu menjadi langkah-langkah mitigasi sebagai antisipasi datangnya musim hujan. Sri menambahkan, adapun untuk pengerjaannya akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekitar. "Ditargetkan selesai sebelum musim hujan datang," ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement