REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provos Pamdal Gedung Wali Kota Jakarta Timur telah mengungkap penyebab lift di kantornya mati mesin. Dalam insiden pada Jumat siang tersebut, belasan orang yang tergabung dalam wadah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terjebak lift di Gedung A Kantor Wali Kota, Jakarta Timur
"Kan sudah ada pemberitahuannya, kalau lift ini maksimal cuma bisa menampung lima orang," kata Provos Pamdal Gedung Wali Kota Jakarta Timur, Nurhadi, di Jakarta.
Pemberitahuan dalam bentuk kertas HVS putih itu terpasang pada dinding pemisah dua unit lift di sebelah utara lantai dasar Gedung A Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Pemberitahuan itu bertuliskan "Hati-hati!!! mohon penumpang lift ini maks 5 (lima) orang. Apabila terjadi gangguan jangan panik dan hubungi bagian mekanik. Harap maklum, terima kasih."
Pemberitahuan itu dipasang oleh Bagian Umum dan Protokol Jakarta Timur sejak dua pekan lalu.
"Ibu-ibu pada pengin duluan naik lift. Mereka desak-desakan sampai 15 orang di dalam," kata Nurhadi.
Sekitar pukul 10.30 WIB, menurut Nurhadi, lift yang turun dari lantai empat menuju lantai dasar tiba-tiba mengalami anjlok saat baru di lantai dua. Lift tersebut mengalami mati mesin.
"Itu akibat kelebihan muatan liftnya," kata Nurhadi.
Beberapa petugas mekanik dikerahkan menuju lantai dasar untuk mengevakuasi penumpang lift yang terjebak di antara lantai dasar dan basement.
"Saya buka pintunya pakai kunci darurat. Terus kami evakuasi satu per satu naik ke lantai dasar," kata Koordinator Mekanik Gedung A Kantor awali Kota Jaktim, Rahmat.
Menurut Rahmat, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut. Rahmat mengatakan, ada satu orang yang kelihatan agak panik.