Jumat 20 Sep 2019 05:45 WIB

BMKG: Hujan Segera Turun

Aceh, pesisir utara Kalimantan, Papua, dan Sumatra Utara akan mulai turun hujan.

Rep: RR LAENY SULISTYAWATI RIZKY SURYARANDIKA / Red: Muhammad Subarkah
Petugas melakukan pemeriksaan panci penguapan air di kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/8/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas melakukan pemeriksaan panci penguapan air di kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan berpotensi turun di sejumlah daerah. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo, ada potensi turunnya hujan lebat pada periode 19-25 September 2019.

"Beberapa wilayah itu antara lain Aceh, pesisir utara Kalimantan, Papua, dan Sumatra Utara," kata Mulyono dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9).

Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di beberapa wilayah yang dekat dengan lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) untuk selalu waspada. Pasalnya, titik panas masih bermunculan meskipun jumlahnya menurun dibandingkan pada awal September. Masyarakat harus mewaspadai sebaran asap akibat karhutla di wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Mulyono mengatakan, sepanjang 15-17 September 2019 BMKG mengidentifikasi 3.082 titik panas dengan kategori tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara. "Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode 2-12 September 2019 yang mencapai 8.018 titik," ujar dia.

Ia menyebutkan, lokasi titik panas tersebut di antaranya berada di wilayah Indonesia seperti Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Di negara lain, titik panas terdeteksi di Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Kamboja, dan Timor Leste.

"Kecenderungan penurunan jumlah titik panas di Indonesia dan negara ASEAN secara tidak langsung dapat menurunkan sebaran asap di wilayah Indonesia dan Malaysia,\" katanya.

BMKG Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah berpotensi hujan selama sepekan ini. "Berdasarkan data yang diperoleh, potensi hujan di Kalteng diprediksi terjadi pada 20-27 September 2019,\" kata prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Cindi Arnelta, di Palangka Raya, Kamis (19/9).

Dia menjelaskan, hujan lokal berpotensi terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Kapuas pada Jumat (20/9). Hujan diperkirakan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang.

Warga Kalteng sangat mengharapkan datangnya hujan agar abut asap pekat yang menyelimuti provinsi setempat segera menghilang. Sudah lebih dari sebulan Kalteng tak diguyur hujan. Akibatnya, banyak lahan dan hutan di provinsi tersebut terbakar.

Hujan juga berpotensi turun di sejumlah wilayah Kalbar berdasarkan prediksi BMKG Supadio, Pontianak. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Supadio, Erika Mardiyanti, mengatakan, hujan berpotensi turun karena garis angin pada ketinggian 3.000 kaki mengindikasikan adanya pola pusaran angin tertutup dengan kecepatan rendah.

"Kondisi ini sangat mendukung proses pembentukan awan hujan di wilayah Kalbar ke depan. Model potensi hujan juga mengindikasikan akan segera adanya hujan di wilayah Kalimantan Barat," kata dia.

Menurut Erika, hujan diprakirakan mulai turun pada September 2019 di Kalbar bagian utara, antara lain di sebagian kabupaten/kota, yaitu Sambas, Singkawang, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu. Kemudian, pada 21-26 September 2019 hujan diprakirakan turun di hampir seluruh wilayah Kalbar dengan intensitas sedang hingga lebat. n antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement