Jumat 20 Sep 2019 00:32 WIB

Panglima TNI: Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Karhutla di

Panglima mengatakan penerapan modifikasi Cuaca efektif kurangi kebakaran hutan.

Petugas mengendarai sepeda motor melintasi lahan hutan Taman Nasional Sebangau yang telah terbakar di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas mengendarai sepeda motor melintasi lahan hutan Taman Nasional Sebangau yang telah terbakar di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan penerapan teknologi modifikasi cuaca hujan buatan yang didukung TNI Angkatan Udara mampu mengurangi asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau. Panglima mengatakan, hingga saat ini sudah ada 44 titik api yang bisa dipadamkan.

"TMC (teknologi modifikasi cuaca) semuanya berjalan efektif dan sudah bisa mengurangi asap yang ada di Riau," kata Hadi Tjahjanto seusai berziarah di Makam Jenderal Besar Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Kamis (19/9).

Baca Juga

Hadi mengatakan penerapan modifikasi cuaca untuk menangani karhutla di Riau juga didukung oleh "water bombing" dari unit water helikopter TNI AU serta pasukan TNI AD untuk memastikan titik api. Selain itu, menurutnya, personel yang diterjunkan di Riau juga telah ditambah kekuatannya menjadi 5.800 personel yang terdiri atas 2.200 TNI dan 2.220 dari Polri.

"Kemudian dari unsur-unsur pecinta lingkungan dan termasuk pos-pos yang ada di Riau ada 120 pos dan sudah kita tambah 30 pos lagi sesuai dengan laporan hotspot yang dilaporkan," ujarnya.

Hingga saat ini, Hadi mengatakan sudah ada 44 titik api yang bisa dipadamkan. Kendati sudah padam, upaya masih terus dilakukan untuk menangani asap yang masih muncul dari lahan gambut. "Hanya asap saja, apinya sudah hilang," ucapnya.

Upaya yang sama juga dilakukan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Untuk membuat hujan buatan di wilayah itu, menurut dia, tim yang diterjunkan masih berupaya mencari awan-awan aktif yang dapat disemai menjadi hujan. "Termasuk pasukan darat yang ada di Palangka Raya dan Pontianak terus bekerja untuk mematikan titik-titik api sesuai dengan hasil monitoring dari satelit," kata Hadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement