REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memanfaatkan rumah oksigen yang disediakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Tengah.
“Saya ke sini (rumah oksigen) dengan anak saya Fariz supaya kami tetap segar dan terjaga kesehatannya” ungkap Sunarto (41 tahun), pria asal Jawa Tengah yang tinggal di Jalan Kutilang, Kec. Jekan Raya, Kota Palangkaraya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/9).
Sunarto mengaku sangat bersyukur, karena jarak rumah oksigen ini tidak jauh dari rumahnya saat ini, hanya perlu menempuh waktu 5 menit saja dengan motor atau mobil.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih telah disiapkan rumah oksigen ini, dengan adanya rumah ini sangat membantu kepada kita-kita semua yang memerlukan udara bersih” terangnya.
Sunarto berharap selama ada kejadian kabut asap, layanan seperti ini selalu ada dan semoga ditahun mendatang jika memang ada bencana seperti ini lagi, dapat disiapkan lebih awal.
“Saya akan kembali lagi kesini dan memberitahukan kepada orang di sekitar. Saya bahwa ada rumah oksigen yang disiapkan untuk masyarakat, siapapun boleh menggunakan fasilitasnya” ujarnya.
Saat ditemui juga seusai menerima layanan oksigen bersama sang ayah Sunarto, Fariz (5) mengaku senang karena bisa menghirup udara yang segar. “Di sini enak, anginnya dingin pas masuk ke hidung, nggak ada asapnya," katanya.
Setiap harinya, rumah oksigen Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng yang berlokasi di Gedung RMC, Jalan Sudirman, Palangkaraya ini melayani 5–10 warga masyarakat di sekitar Palangkaraya.
Waktu operasional mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB dan menempatkan empat orang tenaga kesehatan untuk berjaga. Rumah oksigen ini hanya salah satu dari 122 rumah oksigen yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, guna melayani masyarakat yang sesak nafas karena terdampak kabut asap, khususnya bayi, balita dan ibu hamil.