Kamis 19 Sep 2019 16:25 WIB

'Manusia Telah Khilaf Merusak Alam'

Warga Riau melaksanakan Shalat Istisqa untuk meminta hujan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang anak mengikuti shalat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Rabu (18/9/2019).
Foto:
Seorang anak mengikuti shalat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Rabu (18/9/2019).

Pemerintah pusat dan daerah telah berupaya keras untuk mengatasi karhutla. Teknologi modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan juga kerap dilakukan. Namun, hingga saat ini, bencana kabut asap belum juga hilang. Titik panas tetap bermunculan. Modifikasi cuaca memang sempat membuat hujan turun, tetapi intensitasnya kecil dan tidak ampuh memadamkan api atau meredakan kabut asap.

"Jangan sampai kemajuan teknologi membuat iman kita hilang. Allah adalah pengendali alam. Allah yang menurunkan hujan. Jadi, marilah kita kembali sandarkan kehidupan kita kepada Allah. Istisqa ini cara terbaik yang dapat kita lakukan supaya Allah segera menurunkan hujan," ucap Ustaz Zulkarnain.

photo
Seorang petugas Manggala Agni melakukan kordinasi saat melakukan pendinginan saat kebakaran hutan di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (17/9).

Umat Islam juga diingatkan untuk sering-sering beristighfar kepada Allah. Sebab, bencana yang dihadirkan Allah ke muka bumi tidak luput dari perbuatan manusia.

Ustaz Zulkarnain kemudian menukil firman Allah dalam surah Nuh ayat 10 sampai 12.

Di mana terjemahan ayat tersebut ialah, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

"Mari kita perbanyak istighfar di mana pun kita berada, supaya Allah jauhkan bencana dari kita," kata Ustaz Zulkarnain.

photo
Jajaran Polres bersama Pemerintah Kabupaten Muba serta Kodim 0401 Muba kembali menggelar Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan, kali ini diselenggarakan di Halaman Mapolres Muba, Rabu (18/9).

Sekjen Masjid Raya Nur Alam Senapelan, Pekanbaru, Juli Usnan mengatakan, shalat Istisqa baru pertama kali digelar di Masjid Raya Senapelan selama bencana kabut asap terjadi pada bulan ini. Jika hujan tak kunjung turun dalam waktu sepekan, pihak masjid beserta elemen masyarakat akan kembali melaksanakan shalat Istisqa berjamaah.

Wakil Gubernur Riau Edy Nasution yang juga ikut melaksanakan shalat Istisqa berjamaah mengapresiasi seluruh warga yang telah beramai-ramai datang untuk shalat dan berdoa bersama. Edy menyebut shalat yang tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat Id tersebut sudah dilaksanakan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

photo
Sejumlah jamaah melaksanakan shalat Istisqa di Masjid Raya Nur Alam, Pekanbaru, Riau, Rabu (18/9).

Pada Selasa (17/9), shalat Istisqa yang digelar di Masjid Amrullah, Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, bahkan diikuti Presiden Joko Widodo beserta para menteri yang mendampinginya saat meninjau penanganan karhutla. ''Upaya secara fisik sudah kita lakukan dengan melakukan pemadaman. Sekarang tentu kita serahkan kepada Allah dengan melaksanakan shalat Istisqa dan doa bersama,'' kata Wagub.

Selain itu, sejumlah sekolah di Pekanbaru dan Riau juga telah melaksanakan sholat Istisqa di masing-masing tempat. Pemprov juga sudah memberikan imbauan kepada bupati dan wali kota di Riau agar mengajak warga bersama-sama menegakkan shalat Istisqa. Edy yakin dengan doa dan shalat Istisqa yang semakin masif akan membuat hujan deras turun di Riau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement