Kamis 19 Sep 2019 13:43 WIB

Udara tak Sehat, Wali Kota Pontianak Harapkan Hujan

Wali Kota Pontianak menyebut kabut asap di wilayahnya berasal dari daerah lain.

Red: Nur Aini
Suasana pemukiman penduduk di tepian Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap pekat di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (18/9/2019).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Suasana pemukiman penduduk di tepian Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap pekat di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (18/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, saat ini kondisi indeks standar pencemaran udara (ISPU) di kota itu sudah masuk kategori tidak sehat hingga sangat tidak sehat.

"Kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya sehingga ISPU menjadi tidak sehat hingga sangat tidak sehat merupakan asap kiriman dari kabupaten atau daerah lainnya," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis (19/9).

Baca Juga

Untuk itu, dia berharap dalam beberapa ke depan Kota Pontianak dan Kalimantan Barat diguyur hujan, sehingga bisa mengurangi kabut asap dan bila memungkinkan bisa memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang saat ini terjadi.

"Di Kota Pontianak tidak ditemukan titik api atau kebakaran lahan, tetapi asap yang menyelimuti Pontianak sangat tebal, sehingga masyarakat harus mengurangi aktivitas di luar rumah kalau memang tidak perlu," ujarnya.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Kamis (19/9) menyatakan ISPU di Kota Pontianak dan sekitarnya sudah masuk kategori sangat tidak sehat. Untuk titik panas yang terpantau dari Rabu (18/9) pukul 07.00 WIB sampai Kamis (19/9) pukul 07.00 WIB sebanyak 571 titik panas.

Titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang 444 titik panas; disusul Kayong Utara 42 titik panas; Melawi 29 titik panas; Sintang 23 titik panas; Kubu Raya 18 titik panas; Kapuas Hulu enam titik panas; Mempawah, Landak, dan Sekadau masing-masing tiga titik panas; Sambas, Sanggau, Bengkayang, Kota Pontianak, dan Singkawang tidak ditemukan titik panas.

 

Sebelumnya, Diknasbud Kota Pontianak telah meliburkan aktivitas belajar dan mengajar mulai tingkat PAUD hingga SMP di kota itu akibat kabut asap semakin tebal mulai Rabu (11/9) hingga Sabtu (14/9), dan masuk kembali Senin (16/9), tetapi karena kabut asap semakin tebal, maka libur tersebut diperpanjang hingga Selasa (17/9) dan masuk kembali Rabu (18/9).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement