Kamis 19 Sep 2019 12:46 WIB

Kabut Asap tak Pengaruhi Kunjungan Wisman ke Batam

Kabut asap di Batam merupakan kiriman hingga bersifat sementara.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Kabut asap menyelimuti kawasan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/MN Kanwa
Kabut asap menyelimuti kawasan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kabut asap yang selama beberapa hari terakhir ini menyelimuti Kota Batam, Kepulauan Riau, tidak mempengaruhi minat wisatawan mancanegara berkunjung ke kota kepulauan itu. Pemkot mengklaim belum ada pembatalan kunjungan ke Batam selama beberapa hari terakhir.

"Tidak ada pengaruhnya, sampai sekarang saya masih mendapatkan laporan rencana kunjungan wisman. Ini baru dilaporkan lagi, 90 mahasiswa Nanyang (NTU Singapura) datang siang ini, belum yang lain-lain," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, Kamis (19/9).

Baca Juga

Bahkan, sambung Ardi, sedikitnya 1.500 wisman asal Malaysia dijadwalkan berkunjung ke Batam untuk menyaksikan Tabligh Akbar di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Jumat (20/9). Menurut dia, relatif tidak ada wisman yang membatalkan rencana kunjungannya ke Batam karena kabut asap.

Ia mengatakan, kabut asap yang terjadi di Batam akibat kiriman dari daerah lain sehingga sifatnya sementara. Itu yang membuat wisman tidak khawatir bepergian ke kota di seberang Singapura.

"Tidak ada kunjungan yang dibatalkan karena tidak ada titik api di sini," kata dia saat ditemui dalam persiapan Tabligh Akbar di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan dari Riau dan Kalimantan tertiup angin sampai ke Batam. Dan arah angin berubah-ubah sehingga asap tidak selalu ada di Batam.

Apalagi, kata mantan Kabag Humas Pemkot Batam itu sifat hujan di Batam ekuatorial. Hujan bisa datang tiba-tiba dan langsung menyapu kabut asap.

"Hujan di Batam sporadis. Kabut itu bergerak menurut angin," kata dia.

Angka Indeks Standar Pencemaran Udara juga terus bergerak. "Sekejap sehat, sekejap tidak sehat," kata Ardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement