Kamis 19 Sep 2019 10:04 WIB

Calon Rektor UI Diterpa Isu Jadi Anggota HTI

Prof Bambang menilai jika ia HTI, mana mungkin NU mengundangnya sebagai pembicara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Profesor Universitas Indonesia (UI), Bambang Wibawarta saat menjadi pembicara dalam forum diskusi yang digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Lantai 5, Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (18/9).
Foto: Muhyiddin
Profesor Universitas Indonesia (UI), Bambang Wibawarta saat menjadi pembicara dalam forum diskusi yang digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Lantai 5, Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan rektor Universitas Indonesia (UI) sampai ke tahap tujuh besar calon rektor terpilih. Namun, dalam proses pemilihan itu salah satu calon rektor UI, Prof  Bambang Wibawarta dituduh sebagai kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Namun, Prof. Bambang menanggapi hal itu dengan santai. Menurut dia, jika kader HTI tidak mungkin NU mengundangnya sebagai pembicara dalam diskusi yang digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dengan tema "Mendorong Pendidikan Berkarakter demi Terwujudnya SDM Unggul".

Baca Juga

"Biar sajalah. Ya dilihat saja saya ada di sini. Masak NU sembarangan untuk ngundang orang, kan tidak ya," ujar Prof Bambang saat ditanya Republika.co.id usai menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar di Lantai 5, Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (18/9).

Prof Bambang juga mengaku kerap menjadi pembicara di TNI maupun di lembaga kepolisian. Karena itu, tidak mungkin dirinya ada keterkaitan dengan HTI, ormas yang telah dilarang pemerintah.

"Saya biasa pembicara dari TNI, di kepolisian dan sebagainya. Bisa dilihat kok track record-nya. Kita terbuka untuk siapa saja, di mana berikan bukti, sodorkan ke panitia," ucapnya. 

Dia tidak mau menduga-duga apakah tuduhan itu berasal dari calon rektor UI lainnya atau tidak. Prof. Bambang hanya mengatakan bahwa dirinya ingin fokus bersinergi untuk membangun bangsa. 

"Tidak tahu, dan tidak mau berpikir itu. Kita konsetrasi saja bersinergi membangun bangsa dengan kebaikan tanpa melihat suku, Ras, agama dan lain sebaginya, itu saja. Kita sebagai bangsa yang utuh itu yang kita pertahankan," kata Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini. 

Seperti diketahui, Pengumuman tujuh besar calon rektor tersebut disampaikan oleh Majelis Wali Amanat UI (MWA) pada Senin (16/9) lalu. Ketujuh nama calon rektor UI tersebut adalah: Prof. Dr. rer. nat. Abd Harris, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D, Dr. Ir.  Arissetyanto Nugroho, MM., IPU., CMA., MSS, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K), dan Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D

Tahapan selanjutnya, ketujuh calon rektor UI tersebut akan mengikuti proses berikutnya yakni presentasi pada Kamis (19/9) hari ini. Selanjutnya akan diumumkan tiga besar calon rektor pada hari yang sama. Setelah itu, dilakukan debat publik pada 25 September 2019 dan penetapan rektor terpilih pada hari yang sama.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement