Rabu 18 Sep 2019 17:28 WIB

Bantuan Tim Pemadam DKI Ditolak Riau, Ini Respons Anies

BPBD Riau masih mampu menangani bencana karhutla dan asap.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kirim 65 anggota Satgas ke Riau untuk membantu atasi Karhutla
Foto: Instagram
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kirim 65 anggota Satgas ke Riau untuk membantu atasi Karhutla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menolak bantuan 65 tim pemadam yang dikirimkan DKI Jakarta untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menanggapi hal itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pengiriman 65 orang tim pemadam dari DKI Jakarta di bawah koordinasi pemerintah pusat.

Anies menegaskan, 65 orang tim pemadaman Karhutla DKI Jakarta dibawah komando Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bukan pemerintah provinsi yang mengalami bencana. "Kami mengirimkan tim bantuan ke BNPB, jadi ke mananya itu yang menentukan BNPB dan Kemendagri," kata Anies kepada wartawan, Rabu (18/9).

Baca Juga

Anies pun mengucapkan syukur, kalau bencana Karhutla dan asap di Riau sudah mampu ditangani BPBD Riau. Namun, ia memastikan pengiriman tim dari DKI bukan dikirimkan kepada pemerintah provinsi tertentu.

"Kami kan tidak mengirim khusus ke provinsi, kami mengirim ke pemerintah pusat. Nanti pemerintah pusat yang menentukan lokasinya. Jadi memang koordinasinya dengan Kemendagri, kami dari DKI senang sekali kalau Riau sudah bebas asap," ujar Anies.

Anies bahkan menyebut, walaupun Riau menolak bantuan dari DKI Jakarta, informasi yang masuk kepadanya beberapa daerah yang juga terkena bancana karhutla dan asap justru meminta khusus bantuan tim pemadam dari DKI. "Kami mengirimkan tim untuk membantu, lokasinya dimana diatur bersama Kemendagri dan BNPB, malah yang menyambut dan meminta Provinsi Jambi," sebutnya.

Dan per tadi pagu, ungkap Anies, informasinya 65 orang tim bantuan dari DKI Jakarta telah diarahkan ke Kalimantan Tengah, karena informasinya disana asap sedang berat. Ia menegaskan yang mengarahkan juga Kemendagri bersama BNPB, jadi bukan DKI Jakarta yang menentukan, atau provinsi terdampak bencana karhutla dan asap yang menentukan.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan, petugas di Riau sudah banyak yang disebar di lapangan dan terus berupaya memadamkan api karhutla pada titik-titik yang terpantau. "Kita sudah tolak dari kemarin itu sebenarnya,” ujar Edwar Sanger dilansir Riau Pos.

Alasan penolakan, kata Edward, BPBD Riau masih mampu menangani bencana karhutla dan asap. Di mana sudah banyak personel di lapangan yang terus bekerja keras di wilayah terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement