Rabu 18 Sep 2019 14:53 WIB

Emil Berharap Arsitek Beradaptasi dengan Industri 4.0

Arsitek diminta memiliki semangat inklusif.

Rep: Ari Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
ridwan kamil
Foto: http://www.persib.co.id
ridwan kamil

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai, industri 4.0 menjadi tantangan bagi arsitek. Oleh karena itu, Ridwan Kamil meminta arsitek untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman yang berubah secara dinamis.

“Tantangan zaman makin besar, kalau saya titip pesan kira-kira jangan pasif di zaman yang serba dinamis. Kita harus jadi arsitek yang sangat aktif, tidak bisa menunggu tapi juga proaktif,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menghadiri acara peringatan HUT ke-60 Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di Dago Tea House, Kota Bandung, Selasa (17/9) malam.

Menurut Emil, dimensi-dimensi baru harus juga bisa diadaptasi. Yakni, ada isu 4.0, ada isu inklusif, Architecture Without Walls.

"Saya kira salah satu semangat bahwa yang harus dilayani arsitek tidak hanya mereka yang mampu membayar tapi juga pihak-pihak yang ber-kesusahan,” katanya.

Sebagai orang yang memiliki latar belakang arsitek, Emil mengajak para arsitek Indonesia untuk memiliki semangat inklusivitas. Dengan begitu, kata dia, para arsitek dapat menjawab tantangan zaman pada masa depan.

Karena, profesi yang akan bertahan pada masa depan merupakan profesi yang bersifat problem solving.

“Satu hal yang jadi renungan saya, profesi arsitek adalah profesi yang umurnya panjang. Dalam revolusi industri 4.0, di mana pekerjaan-pekerjaan rutin akan digantikan oleh robot, oleh hitungan internet, oleh artificial intelegent, oleh Internet of Think (IOT), dan seterunsya,” kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement