Rabu 18 Sep 2019 13:56 WIB

Hujan Buatan di Kalteng Tunggu Awan Kumulus

BPPT mendatangkan 2,5 ton bahan semai.

Kendaraan melintas di Jalan Trans Kalimantan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kendaraan melintas di Jalan Trans Kalimantan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Koordinator Lapangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kalimantan Tengah Fikri Nur Muhammad mengatakan pelaksanaan rekayasa hujan buatan di wilayah Kalteng menunggu potensi awan kumulus.

"Hari ini potensi awan kumulus berada di wilayah utara Kalimantan Tengah sekitar Kabupaten Murung Raya. Saat ini kita masih menunggu potensi tersebut apakah bisa disemai atau tidak," kata Fikri di terminal lama Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu (18/9).

Baca Juga

Ia pun akan terus memantau perkembangan cuaca sehingga ketika dinyatakan ada awan yang bisa disemai, pesawat akan langsung terbang menuju lokasi awan kumulus tersebut. Pesawat yang digunakan untuk menyemai awan tersebut berjenis CN 295 dengan nomor register A2901 dari Pekanbaru yang didatangkan dari Pekabaru pada Selasa (17/9).

"Pesawat ini didatangkan atas perintah Bapak Presiden dalam rapat terbatas dan akan siaga di Palangka Raya dengan batas waktu sampai kabut asap reda," katanya.

Dia mengatakan Selasa lalu pesawat milik TNI AU tersebut telah melakukan penyemaian awan di wilayah Timur Banjarmasin dan Kabupaten Kotawaringin Timur. "Jumlah bahan semai yang sudah datang sebanyak 2,5 ton. Kemarin digunakan untuk menyemai satu ton dan sisanya akan digunakan untuk menyemai yang direncanakan dilakukan hari ini," katanya.

Dia menambahkan, tahap selanjutnya sebanyak 10 ton bahan semai awan kumulus akan tiba menggunakan jalur darat. Saat berita ini diturunkan, petugas tengah melakukan persiapan penyemaian. Sejumlah petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan dan kesiapan alat terutama pesawat yang akan digunakan untuk menyemai. Diperkirakan waktu terbang pesawat akan memakan waktu maksimal empat jam, namun biasanya waktu jam terbang selama menyemai awan selama dua jam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement