Rabu 18 Sep 2019 12:36 WIB

Polisi Panggil Transjakarta Terkait Pria Coba Bunuh Diri

Seragam yang dikenakan pria tersebut mirip seragam pegawai Transjakarta.

Garis Polisi. Ilustrasi
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur memanggil PT Transportasi Jakarta untuk mengklarifikasi terkait seorang pria yang diduga pegawainya melakukan percobaan bunuh diri di Jatinegara, Rabu pagi (18/9). "Kita masih panggil orang Transjakarta," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo, Rabu.

Alasan pemanggilan itu menyusul petunjuk identitas perusahaan pada sejumlah dokumen yang dibawa pria tersebut di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada pemeriksaan awal, polisi menemukan sejumlah berkas surat rekapan laporan transaksi penjualan Bus Rapid Transit (BRT) Jak Lingko Transjakarta di dalam tasnya.

Baca Juga

Seragam celana dan pakaian yang pria tanpa identitas itu juga mirip dengan yang biasa dikenakan pegawai Transjakarta dan operator transportasi Jak Lingko. Namun, untuk memastikan yang bersangkutan pegawai dari perusahaan tersebut, polisi perlu mengonfirmasi hal itu melalui perwakilan perusahaan.

Polisi sampai saat ini masih mendalami secara intensif peristiwa itu, apakah korban bunuh diri atau penganiayaan. Pria tanpa identitas ditemukan polisi dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan pendarahan di bagian pergelangan tangan kiri.

Dugaan sementara polisi, pria tersebut mencoba bunuh diri karena ditemukan luka sayatan di bagian nadi pergelangan tangan serta temuan pisau cutter di TKP. Laporan itu didapat tim kepolisian Jakarta Timur sekitar pukul 06.00 WIB di perlintasan kereta kawasan Gunung Antang, Jatinegara, Jakarta Timur. Pria tersebut saat ini dalam perawatan intensif di RSCM Jakarta Pusat.

"Dia sudah sadar, tapi belum bisa diajak bicara," kata Hery.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement