REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berbenah dalam mengembangkan potensi pariwisata. Salah satunya dengan gerakan melibatkan peran serta masyarakat.
"Saya ajak masyarakat untuk kembangkan potensi wisata. Ada aksinya, dengan aksi bersih di tempat potensi wisata," ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok Wijayanto seusai acara Gerakan Sapta Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Joglo Nusantara, Situ Pengasinan, Sawangan, Kota Depok, Selasa (18/9).
Menurut Wijayanto, di Kota Depok memiliki banyak wisata alam jika dioptimalkan yakni seperti, Situ Jatijajar, Situ Pengasinan, Situ Cilodong, Situ Sawah Besar, Situ Rawa Kalong, dan situ-situ lainnya yang ada di Kota Depok.
Selain itu, di Kota Depok juga memiliki ekowisata dan eduwisata seperti adanya D'Kandang dan seterusnya. "Tentunya, promosi tetap kita jalankan melalui kekinian juga seperti website dan Instagram. Harapannya dalam pengembangan wisata melibatkan bersama masyarakat, akademisi, pengusaha dan swasta," terangnya.
Penggiat Wisata, Ade Cahyadi Setyawan menuturkan Community Base Tourism atau Pemberdayaan Pariwisata Berbasis Komunitas harus didukung. Menurutnya, beberapa Daerah sudah kembangkan terutama di sepuluh Bali Baru. "Tentunya, juga dikembangkan di Kota Depok salah satunya mengundang acara ini dari berbagai komunitas. Kita menyambut baik upaya ini karena akan bermanfaat bagi komunitas di Kota Depok. Mendukung, Adanya pariwisata inklusif yang melibatkan masyarakat untuk kesejahteraan," paparnya.
Ketua Joglo Nusantara Heri Syaifuddin mengungkapkan perlunya adanya ruang intervensi (Ruang Riung Komunitas-red)
atau interkoneksi. Menurutnya, selama ini banyak orang berharap adanya perhatian dari atas ke bawah. Namun, dari upaya yang dilakukan ini berasal dari bawah ke atas.
"Kami dukung upaya yang dilakukan Pemkot Depok dalam pengembangan wisata. Harapannya, memiliki master plan wisata, Kota Depok punya Land Mark dan sebagai role model di seluruh Nusantara," tuturnya.