Selasa 17 Sep 2019 19:05 WIB

RS UII Hadir Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Bantul

RS UII telah melayani lebih dari 15 ribu kunjungan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
(Dari kiri ke kanan) Direktur Keuangan & Operasi Rumah Sakit UII, Bimo Wicaksono, Direktur Utama Rumah Sakit UII, Widodo Wirawan, Ketua Bidang Pengembangan Bisnis, Muqodim, Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan, Siti Anisah saat menjelaskan terkait Grand Opening RS UII, Bantul, Selasa (17/9).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
(Dari kiri ke kanan) Direktur Keuangan & Operasi Rumah Sakit UII, Bimo Wicaksono, Direktur Utama Rumah Sakit UII, Widodo Wirawan, Ketua Bidang Pengembangan Bisnis, Muqodim, Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan, Siti Anisah saat menjelaskan terkait Grand Opening RS UII, Bantul, Selasa (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII) hadir di Kabupaten Bantul, DIY. RS ini berdiri dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat Bantul. Direktur Utama RS UII, Widodo Wirawan mengatakan, dalam membangun RS ini di Bantul, tidak semata hanya mempertimbangkan aspek bisnis. 

Namun, untuk memberikan pelayanan agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang baik. "Sesuai audiensi kita dengan pejabat terkait, salah satunya bupati, kita diamanatkan untuk turut serta mengembangkan dam memperbaiki indikator-indikator kesehatan di Bantul," kata Widodo di RS UII, Bantul, Selasa (17/9).

Hal ini sesuai dengan tema yang diusung saat grand opening nanti, yakni Bersama RS UII Membangun Bantul. Grand opening akan dilakukan pada 24 September.  Namun, soft opening telah dilakukan sejak 11 Februari 2019 lalu. Hingga saat ini, tercatat RS UII telah melayani lebih dari 15 ribu kunjungan sejak dilakukannya soft opening. 

"Kita sudah menembus 100 kunjungan per hari untuk rawat jalan. Rawat inap sudah lebih dari 25 pasien. Operasi juga sudah, layanan medical check up dan home care juga sudah dibuka," lanjutnya.  

RS UII sudah difasilitasi dengan berbagai layanan. Termasuk penyediaan layanan yang didukung oleh 70 dokter spesialis. Program unggulan yang mereka tonjolkan yakni terkait kesehatan ibu dan anak. Sebab, RS UII, kata Widodo, sejalan dengan program Pemkab Bantul untuk menekan angka kematian ibu dan anak. 

"Sejak kurang lebih tujuh bulan kita buka, sudah ada 150 kelahiran lebih di RS UII. Alhamdulillah, semuanya selamat dan mudah-mudahan tidak ada kematian ibu di RS UII ini," ujarnya. 

Selain itu, 24 jenis layanan spesialis juga disediakan. Hal ini mengingat masih rendahnya layanan kesehatan di Bantul, khususnya layanan yang diprioritaskan. "Seperti cuci darah dan layanan advance lainnya berdasarkan informasi dari pemerintah Bantul, masyarakat masih kekurangan layanan spesialis," kata Widodo. 

Widodo mengklaim, RS UII ini terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Namun, RS UII belum melayani pasien yang menggunakan layanan BPJS.  Pihaknya akan mewujudkan hal itu dan saat ini tengah proses akreditasi untuk bekerja sama dengan PJSJ. "Mudah-mudahan tahun depan atau paling lambat dua tahun," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement