Rabu 18 Sep 2019 05:10 WIB

Raflesia Patma Kembali Mekar di Kebun Raya Bogor

Bunga Raflesia Patma telah mekar untuk ke-14 kali sejak 2010

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Bunga langka Raflesia Patma kembali mekar di Kebun Raya Bogor
Bunga langka Raflesia Patma kembali mekar di Kebun Raya Bogor

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Bunga langka Raflesia Patma kembali mekar di Kebun Raya Bogor. Tumbuhan langka ini mekar untuk ke-14 kalinya sejak tahun 2010.

Peneliti bunga raflesia patma, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sofi Mursidawati mengatakan mekarnya bunga ini merupakam sebuah fenomena yang unik dan langka.

AYO BACA : Dekat dengan Istana Bogor Jadi Alasan Jokowi Salat Iduladha di Kebun Raya

"Ini fenomena alam karena bunga ini tidak bisa diprediksi kapan mekarnya dan hanya mekar setahun sekali itupun mekarnya hanya dua hingga tiga hari," ujar Sofi ditemui di Kebun Raya Bogor, Selasa (17/9).

Sofi menjelaskan bunga raflesia Patma merupakan tumbuhan endemik asal Jawa Barat dengan habitat di Selatan Pulau Jawa. Sejauh ini selain di habitat aslinya Kebun Raya Bogor menjadi satu-satunya botanical garden yang berhasil mengkonservasi bunga ini.

AYO BACA : Jokowi dan Bima Arya Bahas Pengembangan Kebun Raya Bogor

"Pertamakali dibawa ke Kebun Raya Bogor itu tahun 2004 dan setelah dilakukan percobaan selama enam tahun baru berhasil ditumbuhkan di Kebun Raya Bogor dan di dunia ini yang pertama yang memiliki koleleksi raflesia patma," kata Sofi.

Dia menuturkan Raflesia patma merupakan bunga langka yang parasit dan sangat tergantung pada tumbuhan inangnya yakni tumbuhan sejenis anggur hutan atau menempel pada tumbuhan Tetrastigma.

"Hanya pohon inang spesifik yang bisa di tumbuhi raflesia patma, tempatnya juga spesifik karena endemic, sejauh ini hanya pernah ditemukan di pantai selatan jawa seperti Pangandaran, Nusakambangan, Geopark Cileteuh dan Jayanti," kata Sofi.

Saat ini di Kebun Raya Bogor selain 1 bunga yang sudah mekar terdapat 12 knop atau bakal calon bunga raflesia patma, diharapkan bakal calon bunga itu dapat mekar bersamaan dan memunculkan bunga jantan dan betina sekaligus.

"Ini supaya bisa dibantu proses penyerbukannya. Proses penyerbukan biasanya diawali bau busuk, ini akan terjadi bila ada serangga yang membantu mengangkut serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina, jadi masih ada PR kita yaitu agar mendapatkan lebih banyak lagi bunga yang mekar," kata Sofi.

AYO BACA : Pemkot Dukung LIPI Jadikan Kebun Raya Bogor Warisan Dunia

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement