Senin 16 Sep 2019 19:42 WIB

Muhammadiyah Inisiasi Mobil Oksigen Hadapi Karhutla

MDMC merespons karhutla dengan membagikan masker dan makanan tambahan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: MGIT4
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia sejak 2 bulan lalu, telah menjadi isu nasional yang perlu ditangani dengan serius. Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, mengatakan sejak awal terjadi kebakaran, relawan Muhammadiyah telah bergerak membagikan masker, membuat rumah oksigen keliling, dan memberikan makanan dan gizi tambahan.

Dalam kegiatan respons, MDMC Palangka Raya melakukan aksi pemberian masker gratis dan pemberian nutrisi menggunakan mobil oksigen ke area titik–titik api yang ditinggali oleh masyarakat. Melalui Mobil Oksigen ini, setiap hari relawan MDMC Palangka Raya diturunkan sebanyak 10 orang baik dari tim medis maupun tim evakuasi. Mereka bergerak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan dan membantu memadamkan kebakaran di titik area kebakaran.

Baca Juga

Namun begitu, menurutnya, tidak sedikit dari relawan yang ditugaskan untuk berkeliling menggunakan Mobil Oksigen mengalami lemas dan sesak napas. Karena itu, BPBD Palangka Raya meminta MDMC Palangka Raya untuk aktif di posko milik BPBD dalam satu komandonya. Relawan Muhammadiyah akan ditugaskan setiap 2 orang menempati posko kelurahan yang terdampak asap kebakaran dan melayani masyarakat terdampak.

Selain itu, MDMC Palangka Raya juga menginisiasi Rumah Oksigen yang baru diaktifkan hari ini. Rumah Oksigen dibuat di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Palangka Raya. Tempat ini dibuat dengan tujuan untuk melayani kebutuhan daripada masyarakat terdampak. Adapun Rumah Oksigen tersebut akan di kelola oleh rekan-rekan MDMC Provinsi, dengan fasilitas yang sudah sesuai dengan standar dinas kesehatan.

Muhammadiyah juga menerjunkan relawan bersama TNI untuk ikut serta membantu memadamkan kebakaran. Pergerakan Relawan Muhammadiyah itu terjaring di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.

"Relawan Muhammadiyah juga bergerak melalui berbagai dukungan dari wilayah sebagai first responder di garis depan. Dukungan di antaranya melalui Lazismu, RS Muhammadiyah, Aisyiyah, KOKAM, Nasyiatul Aisyiyah, IPM dan IMM. Bahkan di daerah sempit pergerakan relawan cukup rapi dan efektif," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement