REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur mengumpulkan seribuan netizen atau warganet dalam upaya menangkal berita bohong atau hoaks. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, peran warganet sangat diperlukan untuk membantu kepolisian membentengi Jatim dari ancaman berita bohong yang rawan menyebar di masyarakat.
"Ini pertemuan rutin dengan para warganet se-Jawa Timur. Ini adalah mitra-mitra di Jatim bidang humas yang selalu memberikan pemberitaan yang menyejukkan untuk melawan berita hoaks berita bohong," kata Luki seusai pertemuan di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (16/9).
Luki tidak memungkiri masih banyaknya berseliweran berita bohong di media sosial. Berita bohong itu bisa memecah belah atau mengancam keamanan di Jatim. Luki merasa, dengan adanya warganet tersebut, pihak kepolisian merasa terbantu, karena mereka menyampaikan informasi yang sebenarnya.
"Ini semua berita hoaks kan masih terus ada, dari segala permasalahan-permasalahan yang ada. Ini selalu ada berita-berita yang kurang pas dan inilah mereka mereka yang membantu kami dalam penyampaian berita-berita yang sebenarnya dan saya sangat berterima kasih," ujar Luki.
Ribuan warganet tersebut, kata Luki, telah memiliki komunitas yang terintegrasi dengan jajaran Polres di Jatim. Luki pun berharap, warganet ini bisa terus memerankan tugasnya dengan baik. Misalnya dengan menyaring apapun informasi di dunia maya sebelum dibagikan.
"Tadi sudah saya sampaikan untuk bisa mengumpulkan yang lebih banyak lagi sehingga Jawa Timur bisa dijaga melalui para netizen terhadap berita-berita yang kurang pas," kata Luki.