REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung menegaskan, bahwa munas Partai Golkar tetap akan digelar Desember 2019 mendatang. Menurutnya, munas merupakan agenda lima tahun sekali, sedangkan munas terakhir digelar pada 2014.
"Oleh karena itu tentu saja 2019 juga bulan Desember," kata Akbar di Jakarta, Ahad (15/9) malam.
Ia berharap munas ke depan menjadi momentum untuk mempersiapkan Pemilu 2024. Menurutnya untuk bisa berjaya di 2024, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Partai Golkar. Pertama, Golkar secara kelembagaan harus diperkuat.
"Infrastruktur partai harus diperkuat, kader-kader partai harus diperkuat. Disiapkan kader-kader baru yang bisa diandalkan," jelasnya.
Kemudian, agenda partai harus sejalan dengan suara rakyat. Konsistensi menjaga agar tetap mengawal suara rakyat menjadi sangat penting bagi Golkar agar bisa dipercaya rakyat.
"Motto 'Suara Golkar Suara Rakyat' itu sudah betul, sudah baik, cuma sejauh mana kita konsisten untuk memperjuangkan aspirasi rakyat itu. Kalau kita bisa memperjuangkn secara konsisten saya yakin seluruh rakyat akan memberikan perhatiannya kepada partai," ujar mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mempersilakan kepada siapa saja untuk maju dalam munas pada Desember mendatang. Namun, menurutnya ada syarat yang harus dipenuhi oleh calon ketua umum Partai Golkar selanjutnya.
"Ketua yang diharapkan ketua yang kuat, yang bisa memenangkan Golkar pada 2024, dan kalau bisa Partai Golkar nanti mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden sendiri," ungkap pria yang akrab disapa Ical tersebut.