Ahad 15 Sep 2019 23:05 WIB

Kabut Asap Pekat, Disdik Pekan Baru Masih Liburkan Sekolah

Disdik Kota Pekanbaru masih meliburkan sekolah karena kualitas udara masih buruk.

Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru memperpanjang libur sekolah dan universitas karena masih buruknya kualitas udara di kota itu akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Disdik mengimbau orang tua untuk tidak membiarkan anak-anaknya bermain di luar rumah selama proses belajar diliburkan.

"Hasil rapat tim posko darurat asap Ahad sore, semua jenjang sekolah masih hingga universitas diliburkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, Ahad (15/9).

Baca Juga

Libur sekolah sebelumnya sudah diberlakukan sejak Selasa (10/9). Dalam masa libur ini, orang tua murid diimbau memperhatikan anak-anaknya agar tidak bermain di luar ruangan. Demikian juga kepada kepala sekolah, agar anak berfokus berada di rumah diberikan tugas. "Tadi kami rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Pekanbaru, di Posko Induk Damkar Jalan Cempaka," ujar Abdul Jamal.

Abdul Jamal mengatakan edaran tentang libur sekolah sudah langsung disebar lewat pesan singkat melalui telepon seluler ke seluruh kepala sekolah, mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi. "Pesan ini bisa langsung cepat menyebar kepada guru, dan diteruskan ke para orangtua murid. Bahkan informasi libur sudah sampai ke beberapa grup media sosial," katanya.

Keputusan libur tersebut, kata dia, akan dievaluasi jika sewaktu-waktu kualitas udara Pekanbaru membaik, dan murid kembali bersekolah. "Kita berharap hujan akan turun dan bisa memadamkan api, sehingga menyegarkan udara Pekanbaru dan siswa kembali belajar seperti biasa," katanya.

Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencatat kualitas udara sampai Minggu sore pukul 15.00 WIB, masih pada level tidak sehat dengan angka ISPU 139.

Sebelumnya diberitakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa 5.809 personel disiagakan guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.

"Untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut tersebut disiagakan personel sebanyak 5.809 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowodalam keterangan pers yang disampaikan Minggu.

Minggu ini, kata dia, terdeteksi 27 titik api di Riau. Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, masih diselimuti asap tipis dengan jarak pandang satu kilometer pukul 07.00 WIB dan 2,2 km pada pukul 10.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement