Ahad 15 Sep 2019 12:26 WIB

Hingga Ahad Pagi, BNPB Deteksi 27 Titik Api di Riau

Kualitas udara di Riau masih tergolong tidak sehat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah kapal terparkir di pelabuhan rakyat sungai Siak ketika kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Sejumlah kapal terparkir di pelabuhan rakyat sungai Siak ketika kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 27 titik api (hot spot) kategori tinggi terdeteksi di Provinsi Riau, hingga Ahad (15/9) pagi ini. Akibatnya, wilayah Riau, khususnya kota Pekan Baru masih diselimuti kabut asap.

"Kota Pekanbaru masih diselimuti asap tipis dengan jarak pandang 1 kilometer pada pukul 07.00 WIB dan jarak pandang 2,2 kilometer pada pukul 10.00 WIB," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad (15/9).

Baca Juga

Karena itu, kualitas udara sebagian wilayah Riau dan Pekanbaru juga juga masih tergolong tidak sehat. "Berdasarkan pengukuran PM10 pada pukul 07.00 hingga 10.00 WIB masih masih di kisaran 182-201 ugram/m3 atau masuk kategori tidak sehat," ujar Agus.

Agus mengungkap, upaya pemadaman beberapa titik api terus dilanjutkan hingga hari ini. Sejumlah titik api yang berhasil dipadamkan pada Sabtu (14/9) kemarin, antara lain di Kerumutan Kabupaten Pelalawan.

Sementara, untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut tersebut disiagakan personil sebanyak 5.809 orang. Petugas berasal dari Korem 031/WB sebanyak 2200 orang, Lanud RSN 117 orang, Polda Riau 2200 orang, Lanal Dumai 31 orang, BPBD 300 orang, Damkar 200 orang, Polisi Kehutanan 109 orang, Manggala Agni 210 orang, Masyarakat Peduli Api 292 orang, dan perusahaan 150 orang. 

Agus melanjutkan, ditambah, personil tersebut sudah termasuk tambahan 450 orang dari Mabes TNI. Sedangkan, pesawat yang disiagakan untuk operasi pemadaman udara hari ini antara lain, 6 helikopter untuk water bombing dan 2 pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca jenis Cassa 212-200 kapasitas 1 ton dan CN 295 kapsitas 2.4 ton.

"Ada 3 helikopter untuk patroli udara. sedang disiapkan tambahan pesawat hercules dengan kapasitas 5 ton untuk operasi TMC yang direncanakan tiba Senin besok," kata Agus. 

Agus menerangkan, penambahan pesawat TMC dilakukan karena adanya prediksi BMKG akan ada pertumbuhan awan potensian dibuat hujan buat dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, Ahad (15/9) siang ini juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Doni Monardo, Dirjen Gakkum KLHK, Kepala Pusat Meteo Publik BMKG, Gubernur Riau bersama awak media juga akan meninjau ke lokasi pemadaman di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. 

"Tujuan para pimpinan adalah untuk memastikan operasi pemadaman berlangsung dengan baik," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement